Spinner Icon

Bangun Rumah Lebih Cepat dan Murah

Author Image
Info Terbaru · 3 Januari 2018
Housing-Estate.com, Jakarta - Rumah tipe 36 rampung dibangun hanya dalam tujuh hari sudah berikut jaringan listrik dan air.


Penyediaan rumah layak huni masih menjadi salah satu tantangan terberat pemerintah, karena backlog (akumulasi kekurangan penyediaan rumah) sampai saat ini masih tercatat 11 juta lebih. Untuk mengejar target pemenuhan kebutuhan rumah itu, pemerintah melansir program satu juta rumah sejak akhir April 2015. Namun, tahun lalu realisasinya hanya mencapai 805.169 unit dari tahun sebelumnya 699.770 unit (Mei–Desember 2015). Dari jumlah itu, sekitar 2/3 diklaim sebagai rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).


Salah satu kendala penyediaan rumah rakyat itu adalah kecepatan pembangunannya yang sulit mengejar peningkatan kebutuhan. Karena itu berbagai institusi dan korporasi pun mencoba menawarkan sistem pembangunan rumah instan yang jauh lebih cepat tanpa mengabaikan kualitas. Salah satunya PT Indostar Modular Sentral Semarang di Semarang, Jawa Tengah, dengan produk rumah prefabrikasi (prefab)-nya. Komponennya dibuat dan sebagian dipasang di pabrik (off site). Setelah siap, baru diangkut ke lokasi dan dipasang dengan sistem knock down sehingga bisa dirangkai ulang jika dibutuhkan.


“Kalau hanya mengandalkan cara konvensional, program satu juta rumah sulit tercapai dalam waktu cepat,” kata Tjandra Khrisna Setiadi, Presiden Komisaris Indostar, kepada HousingEstate di Semarang pertengahan Januari lalu. Struktur dan konstruksi rumah sudah diuji di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Bangunan Universitas Diponegoro, Semarang. Hasilnya, panel-panelnya mampu menahan beban seberat 150 kg dari samping dan 9,5 ton dari atas. Panel prefab dibuat dari campuran styrofoam dan busa semen setebal 5 cm, lalu diapit panel fiber semen di bagian atas dan bawah setebal 6 mm. Lebar setiap panel 1 m, panjang 3 m, dengan ketebalan 5, 7,5 sampai 10 cm untuk aplikasi dinding, partisi dan penutup atap.




Alternatif


Indostar juga menjual panel berbentuk gelombang. “Hasil cetakan awalnya masih lentur sehingga bisa dibentuk (sesuai kebutuhan),” katanya. Rumah prefab jauh lebih praktis, murah, cepat dan tidak butuh banyak tukang. Sangat membantu pembangunan rumah di daerah-daerah yang masih sulit dijangkau melalui jalur darat, termasuk kawasan terpencil seperti Puncak Jaya, Papua. Ia menyebutkan, bangunan rumah kualitas standar di Papua bisa mencapai Rp9-10 juta/ m2, karena mahalnya harga semen yang mencapai Rp1,8-2 juta/sak atau 25 kali lipat harga semen di Jawa, selain karena distribusinya mengandalkan pesawat dengan tarif sewa dari Jawa ke Papua Rp45-50 juta/sekali jalan.


“Dengan beban angkut maksimal 1,2 ton (sekali jalan), hanya berapa sak semen yang keangkut? Kalau pakai panel fabrikasi setebal 7,5 cm, panjang tiga meter dan lebar satu meter, beratnya hanya 80 kg yang masih bisa diangkat dua orang. Yang dari beton beratnya paling sedikit 200 kg. Rumah prefab bisa sangat membantu pembangunan rumah diremote area,” jelas Tjandra. Rumah prefab bisa berbentuk panggung atau langsung didirikan di atas tanah seperti rumah beton konvensional. Di Semarang banyak nelayan menggunakan rumah prefab berbentuk panggung untuk menghindari banjir rob. Disebut rumah panggung karena dibangun di atas beton pracetak dari fiber semen yang tengahnya diberi jalur untuk pemasangan panel sandwich. Kemudian dipasangi kanal U berbentuk T, L dan I untuk mengunci dinding panel dan sebagai pengikat panel antar-ruangan selain sebagai struktur peletakan rangka atap baja ringan. Jika dibangun di atas beton cor, antar-panel dikunci dengan kanal U dari besi. Setelah beres dengan panel dinding, dilanjutkan dengan pemasangan partisi, atap, penutup atap, frame pintu dan jendela.


Harga rumah prefab Indostar Rp1,95–3 juta/m2 terpasang spek. Misalnya, harga Rp1,95 juta/m2 mendapat bangunan dengan spek rumah menengah ke bawah, seperti panel dinding tebal 5 cm, lantai keramik 30 x 30, enam titik lampu, dua kamar tidur, frame pintu aluminium tebal 40 mm, tinggi 2.100 mm dan lebar 830 mm, serta jendela rangka aluminium tebal 40 mm, panjang dan lebar 1.200 mm. Harga tidak termasuk instalasi air, listrik, tangki septik, dan IMB. “Dengan sistem prefab, rumah tipe 36 selesai dibangun dalam tujuh hari dengan enam tukang, sudah dicat dengan listrik dan instalasi air terpasang. Bandingkan dengan rumah sederhana konvensional yang tiga bulan,” kata Syamsul Bachrie, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Indostar.





Belum familiar

Di rumah prefab seluruh jalur mekanikalelektrikal ditanam di dalam dinding sehingga interior rumah terlihat rapi. “Kami pakai alat masinal dan trik khusus tanpa mengurangi kekuatan struktur dan panelnya,” ujar Syamsul. Disediakan juga lubang-lubang untuk jalur plumbing yang terhubung satu sama lain hingga ke lubang pembuangan kamar mandi dan dapur. Karena menggunakan busa semen, panel dinding rumah prefab lebih tahan terhadap panas dan api serta gempa dan angin. “Rumah bisa ditinggikan kapanpun dengan menambahkan pijakan ekstra untuk mengantisipasi banjir,” tuturnya tentang rumah dengan tinggi plafon minimal 3 m ini.


Tjandra mengakui, rumah instan prefab belum familiar bagi kebanyakan orang. Padahal, tampilan rumah bisa didesain stylish dan modern mengikuti tren gaya rumah urban. “Orang tahunya rumah modular itu kotak-kotak kaku, padahal kita sudah bisa menciptakan rumah-rumah orang Papua dan di pedalaman dengan bentuk bulat dengan bahan precast,” katanya. Ia berharap bisa membantu program penyediaan rumah rakyat yang dilansir pemerintah dengan rumah prefab.


“Kita sanggup melayani area yang sulit dijangkau, yang tenaga kerja dan membawa materialnya mahal,” lanjutnya. Indostar sudah membangun ribuan bangunan berupa rumah, restoran, perkantoran dan kios di Jawa dan luar Jawa. Yang terbaru ia membangun Pondok Pesantren Gontor Putri di Ngawi, Jawa Timur, seluas 2.800 m2 hanya dalam 35 hari. Semester dua tahun ini Tjandra akan membangun Revati Residence, apartemen dua menara di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten.


 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua