Spinner Icon

Kualitas Rendah, Rumah yang Dibangun Pengembang Lokal Sering Bocor

Author Image
Admin BTN Properti
Berita Terkini · 28 Oktober 2016
Cikarang, KOMPAS.com - Distributor material asal Jepang, PT Suteki Nice Indonesia, melihat potensi bisnis properti di Tanah Air, luar biasa besar. Terlebih, masih banyak rumah-rumah yang dibangun seadanya oleh pengembang dan kontraktor lokal. Jangankan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), rumah mewah pun kadang dibuat dengan kualitas rendah.


"Di sini, atap bocor kerap dianggap sepele. Padahal, kebocoran atap bisa mengakibatkan kerusakan dinding dan struktur atap," ujar Direktur PT Suteki Nice Indonesia Takehiro Uehara saat jumpa pers di Hotel Sakura Park, Kota Delta Mas, Cikarang, Bekasi, Jumat (28/10/2016).


Di Indonesia, kata dia, banyak rumah mahal, tapi pembuatannya tidak sempurna. Tak jarang, rumah-rumah mewah ini mengalami kebocoran. Beda dengan di Jepang, setiap rumah digaransi tidak retak dan bocor selama 10 tahun. Karena itu, dalam mengembangkan produk Suteki Home, Suteki Nice Indonesia menggunakan standar Jepang. Standar ini mencakup struktur bangunan yang kuat dengan kalkulasi kekuatan konstruksi yang baik.


"Kami tidak menolerir celah ukuran bahkan hanya satu milimeter di semua bagian rumah, terutama struktur, sehingga semua bentuk benar-benar presisi dan lurus sempurna," tutur Takehiro.


Celah ukuran, lanjut dia, sering membuat dinding tidak lurus atau bentuk langit-langit yang tidak rata. Bahkan, celah ukuran dapat mengakibatkan rawan gempa.


Adapun saat ini, Suteki tengah membangun dua unit rumah di kawasan perumahan Deltamas, Cikarang.


Pertama, tipe Tsubaki dengan luas bangunan 147 meter persegi dan tanah 200 meter persegi. Kedua, tipe Yuri dengan luas bangunan 145 meter persegi dan lahan 200 meter persegi.


Rumah ini dibuat dengan kualitas tinggi, menggunakan struktur bala yang diimpor dari Australia dan pondasi dari Jepang.


Meski demikian, material lokal untuk pembangunan rumah ini mencapai 70 persen. Kedua rumah ini dibanderol dengan harga berkisar Rp 3,5 miliar per unit.


 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua