Spinner Icon

LAMPAUI TARGET ,BTN RAIH POTENSI KREDIT BARU RP 4,56 TRILIUN DALAM GELARAN IPEX KE 20

Author Image
Berita Terkini · 24 Februari 2020

Jakarta, 23 Februari 2020. Gelaran Indonesia Properti Expo menjadi ajang bagi  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk menggenjot penyaluran Kredit Pemilikan Rumah atau KPR pada awal tahun 2020 ini. Dengan mengandalkan aneka promosi, diantaranya suku bunga KPR yang terjangkau hasil kolaborasi dengan mitra pengembang, dan diskon biaya asuransi, provisi dan lain sebagainya, Bank BTN berhasil menarik  lebih dari 200.000  pengunjung selama sepekan pameran tersebut digelar dan sukses membukukan nilai ijin prinsip KPR maupun Kredit Pemilikan Apartemen / Kredit Pemilikan Rumah sebesar Rp 4,56 Triliun, dengan jumlah unit yang berhasil dipesan mencapai 7.668 unit. Nilai ijin prinsip KPR tersebut lebih tinggi dibandingkan target awal yang dibidik perseroan yaitu sebesar Rp 3 trilliun.

“Kami sangat bersyukur karena awal tahun ini, stimulus yang diberikan Pemerintah terhadap sektor properti mulai dirasakan, karena penurunan suku bunga acuan, pelonggaran Loan To Value atau LTV yang membuat uang muka KPR makin terjangkau berhasil memacu penjualan rumah tahun ini,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury di Jakarta, Minggu (23/2).

Adapun ijin prinsip KPR/KPA yang sudah disetujui tersebut mayoritas mengalir ke segmen KPR/KPA Non Subsidi mencapai Rp 3,51 Triliun atau setara dengan 4.360 unit hunian. Sementara Ijin Prinsip KPR/KPA Subsidi sebanyak Rp 421 Miliar atau sebanyak 2.585 unit hunian. Sedangkan Unit Usaha Syariah BTN berhasil meluluskan ijin prinsip KPR/KPA Syariah baik subsidi maupun non subsidi untuk 723 unit hunian, atau senilai kurang lebih Rp 635 Miliar.

IPEX kali ini juga mencatatkan permintaan rumah tertinggi di sejumlah kawasan yang berdekatan dengan akses transportasi, seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Serpong. Sejumlah proyek yang meraih minat terbanyak adalah proyek Transit Oriented Development (TOD)  milik Perumnas, Adhi Commuter Property dan Proyek HK Realtindo di Sawangan, Jawa Barat serta proyek apartemen milenial milik PT PP Properti .Sementara hunian yang paling diminati berkisar Rp 300-500 juta.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh pihak yang berperan serta dalam pameran ini berlangsung  dan berterimakasih kepada  para pengembang  setia berpartisipasi dalam gelaran  IPEX tahun ini dan kepercayaan masyarakat kepada BTN untuk menfasilitasi KPR atau KPA ,” kata Pahala  menambahkan.

Pahala menilai, tren penurunan suku bunga acuan (BI Rate) dan makin maraknya perkembangan infrastruktur khususnya transportasi dan perluasan akses jalan penghubung seperti tol yang membangkitkan perumahan menjadi faktor utama masyarakat membeli rumah tahun ini. Selain itu, sesuai dengan slogan “Ayo punya rumah dengan Bank Tabungan", Bank BTN dengan aneka produk KPR seperti KPR Gaess For Millenials menawarkan banyak kemudahan bagi masyarakat  terutama generasi millenials memiliki rumah serta program promosi yang menarik hasil kerjasama dengan pengembang, seperti keringanan Uang Muka, biaya pemesanana, asuransi serta suku bunga KPR yang terjangkau.

“KPR Subsidi tetap menjadi primadona bagi masyarakat berpenghasilan rendah, meski Fasilitas Likuiditas Pemilikan Perumahan tahun ini terbatas, namun ada kabar gembira dari Kementerian Keuangan bahwa subsidi selisih bunga atau SSB untuk sekitar 224.000 unit rumah akan ditambahkan ke anggaran tahun ini,” kata Pahala.

Kebijakan yang dinanti-nanti oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah tersebut, lanjut Pahala, juga menjadi angin segar bagi pengembang dan perbankan. “Kami mengapresiasi kebijakan Pemerintah khususnya Kemenkeu dan Kementerian PUPR yang tetap berkomitmen menyukseskan Program Satu juta Rumah salah satunya dengan mempertahankan dan menambahkan anggaran subsidi bagi MBR untuk KPR, Ban BTN tentu saja siap mengemban tugas sebagai mitra Pemerintah dalam menyalurkan FLPP maupun SSB,” kata  Pahala.

Sebagai informasi, FLPP yang diberikan BTN sebesar 220.000 unit, jumlah tersebut terdiri dari Fasilitas Likuidtas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 110.000 unit dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 40.000 unit-45.000 unit.

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua