Spinner Icon

Membuat Taman Vertikal di Rumah Mungil

Author Image
Info Terbaru · 28 Februari 2017
Housing-Estate.com, Jakarta - Rumah mungil dengan kaveling sempit menjadi tren di perkotaan sebagai jawaban . semakin mahalnya harga lahan. Kendati serba terbatas hunian harus tetap nyaman, sehat, dan indah. Salah satunya dengan menghadirkan taman. Membuat taman di rumah mungil menuntut siasat khusus, tidak bisa membuat taman konvensional di area cukup luas. Salah satunya dengan  membuat taman vertikal. Ada  2 jenis taman model ini, yaitu taman vertikal atap dan taman vertikal dinding.




Taman vertikal atap biasanya menggunakan tanaman berukuran cukup besar dengan daun rimbun dan menjuntai, sedangkan taman vertikal dinding lebih simpel dengan pot bunga atau tempat khusus untuk tanaman kecil. Konsep pembuatannya sama yaitu dengan menanam pada media yang ditempatkan di bidang vertikal.




Berbeda dengan taman vertikal atap yang berada di outdoor, taman vertikal dinding umumnya di dalam ruangan (indoor) yang berfungsi sebagai dekorasi ruangan. Taman jenis ini biasanya diletakkan di dapur, kamar mandi atau ruang makan sebagai pemanis ruangan. Membuat taman vertikal cukup mudah, berikut bahan-bahan yang diperlukan.




Menyiapkan frame atau rak


Frame atau rak akan digunakan sebagai tempat menyimpan atau memajang tanaman. Gunakan frame dari material baja ringan ringan ukuran. Ukuran frame disesuaikan luas bidang  dinding yang akan menjadi tempat taman vertikal.  Pasang pada tembok dengan menggunakan bolt fisher. Frame dengan dinding diberi jarak sekitar 7 cm agar media tanam tidak langsung menempel tembok, menghindari tembok lembab dan cepat keropos.


Memilih pot


Sesuaikan pot dengan ukuran tanaman agar pot tidak pecah dan malah mengotori interior ruang. Untuk mengurangi biaya pembelian pot sebaiknya menggunakan pot dari bahan plastik.


Papan penyangga


Untuk papan penyangga gunakanlah bahan yang cukup kuat namun tahan karat dan lentur seperti fiberglass atau PVC.

Media tanam


Media tanam dalam pot bisa berupa bahan organik atau anorganik. Contoh bahan organic adalah sabut dari kelapa, arang kayu dan kompos. Untuk bahan anorganik biasanya menggunakan pasir, tanah liat dan kerikil.


Perhatikan juga ketahanan tembok, pastikan tembok yang akan dipasang rak dan papan penyangga cukup kuat. Untuk menghindari lembab dan jamur tembok sebaiknya dicat lebih dulu tembok dengan cat waterproofing.


Memilih tanaman


Untuk mengurangi risiko mati dan agar  cepat tumbuh pilih tanaman yang sudah berakar. Jenis dan ukuran tanaman disesuaikan dengan bidang dan ruangan. Jangan memilih jenis tanaman rimbun dan besar apabila tempatnya kecil. Selain itu pilih jenis tanaman yang tidak banyak memerlukan sinar matahari langsung sehingga bisa tumbuh berkembang dan tidak cepat mati.


Penyiraman


Untuk penyiraman bisa dengan dua cara, konvensional dan sistem pengairan irigasi. Untuk menyiraman biasa dapat dengan pakai gayung atau disemprot. Untuk sistem pengairan menggunakan pipa dengan diberi lubang di dekat pot tanaman. Lengkapi juga pipa itu dengan kran untuk buka tutup air.


 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua