Spinner Icon

Rumah Genteng Bekas, Unik dan Menarik

Author Image
Admin BTN Properti
Info Terbaru · 15 Juni 2020

KOMPAS.com - Apa ciri khas rumah Anda? Sering kali kekhasan fasad rumah menjadi daya tarik serta petunjuk untuk memudahkan menemukan sebuah rumah.

Semakin unik dan menarik fasad rumah, tentunya akan semakin mudah diingat dan ditemukan. 

Seperti sebuah arsitektur rumah minimalis di Kota Bekasi yang memiliki fasad unik.

SASO Architecture Studio menggunakan material genteng sebagai dekorasi pada lapisan kedua dinding bangunan.

Istimewanya, gentengnya merupakan material daur ulang. Tak hanya sebagai dekorasi, rupanya pemakaian material genteng ini juga memiliki fungsi penting pada interior hunian.

1. Arsitektur Rumah Minimalis dengan Sentuhan Genteng Bekas

Dulunya, pernah berdiri sebuah rumah tua di lahan rumah minimalis ini. Rumah tua tersebut tak terawat dengan material-material yang sudah rusak.

Renovasi ringan tak cukup mengembalikan kondisi rumah tua. Pemugaran pun tak terelakkan lagi.

Namun demikian, SASO Architecture Studio berusaha sedapat mungkin mengurangi jumlah limbah dari pemugaran rumah tua dengan memanfaatkan kembali material bekas yang ada.

Salah satunya, material genteng.

Pada arsitektur rumah minimalis ini, SASO Architecture Studio memanfaatkan limbah genteng sebagai lapisan kedua di bagian atap.

Bentuk dan warna genteng yang khas, didukung penataannya yang spesial telah membuat genteng menjadi elemen estetik, baik untuk eksterior maupun interior hunian.

Genteng-genteng yang ditata tegak berderet dan bertingkat ini sekaligus berfungsi untuk mengurangi paparan panas sinar matahari. 

Selain itu, lapisan kedua atap berfungsi pula sebagai pelindung bukaan besar yang berada di baliknya. 

2. Dominasi Warna Monokrom yang Elegan

Arsitektur fasad genteng bergaya minimalis ini memiliki bentuk geometris yang tegas. Jelas terlihat, rumah genteng ini berbentuk seperti susunan kotak kubus.

Atapnya tak berbentuk segitiga, tetapi datar tanpa lekukan-lekukan.

Selain genteng bekas pakai untuk lapisan kedua pada atapnya, hunian ini pun menggunakan material bangunan sederhana dan mudah ditemukan, seperti beton, baja, dan kaca.

Keunikan desain fasad rumah dengan penggunaan genteng bekas didukung pula dengan penerapan warna monokrom yang menjadi salah satu ciri khas rumah minimalis. 

Adapun komposisi warna monokrom yang mendominasi rumah minimalis mungil ini terdiri dari warna putih, hitam, dan abu-abu.

Warna abu-abu diperoleh dari sebagian elemen dinding yang tak dicat, sehingga menampilkan warna dan tekstur beton yang unik. 

Warna abu-abu juga mendominasi halaman rumah yang tertutup paving block. Sedangkan, warna putih diterapkan di sebagian dinding dan pada atap teras.

Atape teras tak dibuat tertutup seluruhnya, melainkan terbuka di bagian tengah sehingga area teras lebih terang.

Skylight ini mempersilakan tamu menikmati keunikan atap genteng dilihat dari bagian teras. Adapun warna cat hitam digunakan untuk melapisi material besi atau baja.

Komposisi warna-warna monokrom ini telah membuat hunian dengan arsitektur minimalis jadi tampak bersih dan sederhana tetapi elegan.


3. Keindahan Interior dengan Tata Ruang Sederhana

Penggunaan material genteng bekas pada lapisan kedua atap tak hanya menciptakan fasad yang unik. Tetapi juga menghadirkan kesan yang indah pada interior rumah.

Penempatan dan penataan genteng bekas membuat cahaya matahari bisa menerobos masuk melalui kaca tanpa berlebihan dan membentuk berkas-berkas sinar yang indah.

Melimpahnya cahaya alami di dalam ruangan didukung pula dengan dominasi warna putih yang diterapkan pada dinding dan lantai.

Pada salah satu sisi ruangan juga dipasang dinding kaca yang berdampingan dengan area terbuka.

Dinding kaca dapat dibuka dengan mudah sehingga udara segar bisa masuk dengan leluasa.

Ditambah, ruangan-ruangan pada arsitektur rumah minimalis ini tak memiliki banyak pembatas, serta menerapkan tata ruang yang sederhana.

Penataan ini membuat bagian dalam rumah semakin terang, luas, dan pastinya nyaman bagi penghuni.


4. Rumah Genteng Sebagai Rumah Tumbuh

Rumah ini dimiliki oleh sebuah keluarga kecil yang terdiri atas tiga orang anggota keluarga. Sang pemilik hunian berharap, rumah genteng dapat tumbuh bersama mereka.

Karena itulah, proses pembangunan berlangsung tidak dalam satu tahapan. Saat ini, konstruksi rumah baru saja selesai pada tahap satu.

Seluruh struktur bangunan dan pendukung telah selesai pada tahap yang pertama.

Nantinya jika seluruh tahapan konstruksi rumah sudah selesai, rumah genteng akan memiliki dua kamar tidur tambahan sebagai kamar tidur anak di lantai dua dan satu kamar mandi tambahan.

Tahapan-tahapan pembangunan ini juga memungkinkan pemilik rumah tetap bisa menempati rumah dengan nyaman saat proses renovasi dilakukan.

SASO Architecture Studio telah menampilkan sebuah inspirasi arsitektur rumah minimalis tipe mungil dengan fasad unik yang memanfaatkan limbah genteng dari rumah tua. 

Desain eksterior memanfaatkan genteng tak hanya menghemat penggunaan material, dengan cara ini limbah dari pemugaran rumah tua pun bisa ditekan.

Rumah genteng minimalis ini menjadi hunian yang tampak unik sekaligus indah dari luar maupun dalam.


Sumber : properti.kompas.com

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua