Spinner Icon

Aneka Tanaman Untuk Mereduksi Racun di Rumah

Author Image
Info Terbaru · 11 April 2017
Housing-Estate.com, Jakarta - JAKARTA, Housing-Estate.com – Mungkin banyak diantara kita yang mengganggap udara di dalam rumah lebih bersih dibanding di luar. Kenyataannya, rumah-rumah modern saat ini banyak diisi aneka perabotan yang mengandung senyawa yang pada kadar tertentu bisa berbahaya bagi penghuninya. Zat berbahaya tersebut bisa dari produk cat, penggunaan lem, cairan tinta printer, produk kecantikan, sampai bahan-bahan pembersih di dapur maupun kamar mandi.


Kandungan kimia yang banyak digunakan di rumah biasanya terdiri dari formaldehida, benzene, trikloroetilen, xylene, serta ammonia. Benzena digunakan sebagai pelarut aneka bahan seperti plastik, cat, karet, tinta, minyak pelumas, sampai untuk obat-obatan. Trikloroetilene banyak digunakan di dunia industri seperti cat, varnish, lem, dan sebagainya. Sementara formaldehida, ammonia, maupun xylene banyak digunakan untuk produk kayu dan barang jadi lainnya, seperti tas, tisu, plastik. Semua bahan kimia organik itu mudah menguap ke udara dan kita hirup.


Dalam jangka panjang menghirup kandungan ini bisa berakibat kerusakan hati, ginjal, kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Untuk menetralisirnya ada beberapa jenis tanaman anti polutan  (fitoremediasi) sekaligus penyuplai oksigen mikro yang bisa ditanam di rumah. Kita bisa menggunakan jenis tanaman hias seperti aglaonema (sri rejeki), dracaena, ficus, sansiviera, clorophytum, chamaedorea, spathiphyllum, philodendron, aloevera, scindapsus, nephrolepis, ataupun anthurium. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di ruangan dengan intensitas cahaya matahari 40-50 persen. Cukup diletakan di dekat jendela dengan penyiraman dua hari sekali dan dikeluarkan seminggu sekali.


Menurut artikel terbitan Associated Landscape Contractors of America (ALCA), tanaman ini diletakan dalam pot berukuran 20 cm dapat menyerap sampai 27.292 mikrogram (mg) trikloroetilene, 25.968 mg benzene, serta 20.459 mg formaldehida per harinya. Ficus dalam pot 25 cm dapat menyerap 35.520 mg ammonia serta 22.560 mg formaldehida per hari.


Sansiviera sangat tahan ditempatkan dalam ruangan, termasuk ruangan ber-AC. Di Jepang dan Korea jenis tanaman ini lazim diletakkan di ruang tamu kendati penyerapan terhadap zat xylene dan ammonia tergolong rendah. Tapi daya serapnya terhadap benzene merupakan salah satu yang terbaik. Clorophytum (liliparis) biasa digunakan sebagai tanaman gantung. Pot ukuran 20 cm mampu menyerap formaldehida sampai 10.378 mg/hari. Chamaedorea atau palem bambu butuh sinar matahari sehingga baik diletakan dekat jendela atau teras. Kemampuan menyerap polutan dari jenis trikloroetilen sampai 16.520 mg, benzene 34.073 mg, dan formaldehida 76.707 mg.


Tanaman lain seperti sphatiphullum, philodendron, nephrolepis, anthurium, maupun aloevera dalam pot kecil mampu menyerap hingga puluhan ribu microgram zat-zat berbahaya di dalam rumah. Hanya butuh sedikit usaha untuk membuat kualitas udara di dalam rumah jadi lebih baik.


 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua