JAKARTA, KompasProperti - Bank Indonesia (BI) merilis Indeks Harga Properti Residensial pada kuartal III-2017 yang menunjukkan harga rumah masih mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 persen.
Berdasarkan wilayah, Bandar Lampung mengalami kenaikan harga rumah tertinggi se-Indonesia yaitu 3,13 persen. Kenaikan ini cukup signifikan, yakni hampir 3 persen, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
"Pada kuartal II-2017, pertumbuhan harga rumah di Bandar Lampung tercatat negatif 0,35 persen," tulis hasil indeks tersebut.
Adapun dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya, pertumbuhan harga rumah di Bandar Lampung sebesar 0,09 persen.
Berdasarkan tipe, rumah di Bandar Lampung yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah menengah, yaitu 6,94 persen.
Sedangkan untuk tipe kecil dan besar masing-masing pertumbuhan harganya 0,0 persen dan 2,45 persen.
Sementara itu, untuk pertumbuhan harga terendah pada kuartal III-2017, terjadi di Denpasar dengan angka negatif 0,59 persen.
Pertumbuhan negatif ini merata pada seluruh tipe rumah di Denpasar. Namun, rumah yang harganya paling turun adalah tipe kecil dengan negatif 1,06 persen.
Pada tipe menengah dan besar, pertumbuhan harganya masing-masing negatif 0,2 persen dan 0,5 persen.
Harga rumah di Denpasar baru tercatat tumbuh negatif pada kuartal III-2017. Pada kuartal sebelumnya, harga rumah di Denpasar masih mengalami pertumbuhan 0,03 persen.
Meski demikian, pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan harga juga tercatat negatif, yaitu minus 0,13 persen.
Sumber : properti.kompas.com