Ekonomi-Bisnis Terkini
- Neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus 0,84 miliar dolar AS pada November 2016, lebih rendah dibandingkan Oktober 2016 yang surplus 1,24 miliar dolar AS. Surplus yang lebih rendah tersebut dipengaruhi oleh menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas.
- Data awal Bank Indonesia menyebutkan posisi kredit perbankan tumbuh 8,5% (yoy) pada November 2016. BI memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7%-9% pada tahun 2016 ini.
Pasar Hari Ini
- IHSG turun 8,45 poin atau 0,16% ke posisi 5.254,36. Delapan sektor tercatat melemah yang mana sektor industri dasar membukukan pelemahan terdalam dengan turun 0,86%. Sektor pertanian membukukan penguatan tertinggi dengan naik 0,82%. Dari total saham yang diperdagangkan, tercatat 114 saham menguat, 168 saham melemah, 120 saham stagnan, dan 138 saham tidak diperdagangkan. Investor asing membukukan net sell Rp627 miliar. Volume perdagangan tercatat 10,24 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp8,05 triliun.
- Indeks STI turun 0,79% ke level 2.930,77. Indeks Nikkei 225 naik 0,10% ke level 19.273,79. Indeks Hang Seng turun 1,77% ke level 22.059,40. Indeks Shanghai turun 0,73% ke level 3.117,68. Indeks Shenzen naik 0,67% ke level 1.972,91. Indeks Dow Jones naik 0,30% ke level 19.852,24. Indeks S&P500 naik 0,39% ke level 2.262,03. Indeks FTSE naik 0,72% ke level 6.999,01.
- Yield SUN bertenor 5 tahun naik 1,49% ke level 7,7419. Yield obligasi korporasi bertenor 1 tahun naik 0,47% ke level 8,7208.
- Nilai tukar rupiah menguat terhadap semua mata uang kuat (hard currency) kecuali dollar AS dan renminbi. Rupiah terhadap dollar AS di pasar spot diperdagangkan dikisaran Rp13.367 atau terdepresiasi 0,62%.
