Spinner Icon

Generasi Milenial Sulit Punya Rumah? Cek Faktanya Di Sini!

Author Image
yoyo.angelica
Info Terbaru · 19 Desember 2022
Table of Contents:
  • 5 Alasan Generasi Milenial Sulit Beli Rumah
  • 1. Pengeluaran yang Tinggi
  • 2. Penghasilan Tidak Sebanding dengan Harga Rumah
  • 3. Gaya Hidup
  • 4. Milenial si Pekerja Kreatif
  • 5. Menginginkan Rumah yang Terjangkau
  • Tips Membeli Rumah untuk Milenial
  • 1. Kurangi Kebiasaan Hang Out
  • 2. Menabung dengan Disiplin
  • 3. Mencari Penghasilan Tambahan
  • 4. Pilih Rumah Sesuai dengan Budget
  • 5. Temukan DP yang Dapat Dicicil
  • 6. Pilih Jangka Waktu KPR Terpanjang
  • 7. Mengubah Pola Pikir
  • Generasi Muda Bisa Membeli Rumah dengan KPR BTN

Mempunyai hunian sendiri merupakan impian bagi sebagian besar kaum milenial. Namun, realitanya adalah generasi milenial sulit untuk memiliki atau membeli rumah di kota.

Indonesia Property Watch (IPW) juga mengatakan akan semakin sulit bagi generasi milenial untuk membeli rumah. Menurut data IPW, 40,95 persen milenial yang sudah mempunyai rumah saat ini, menerima bantuan keuangan dari orang tua mereka.

Lantas, apa saja yang menyebabkan kaum milenial sulit memiliki rumah? Temukan jawabannya di sini.


5 Alasan Generasi Milenial Sulit Beli Rumah

1. Pengeluaran yang Tinggi

Milenial yang tinggal di kota besar cenderung mempunyai pengeluaran yang tinggi. Dengan adanya kafe, restoran, dan pusat perbelanjaan modern di mana-mana, generasi muda cenderung lebih konsumtif. Ini yang menyebabkan mereka kesulitan untuk menyimpan gajinya.

2. Penghasilan Tidak Sebanding dengan Harga Rumah

Melansir dari CNN Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan generasi milenial makin sulit punya rumah karena kenaikan harga rumah yang tidak sebanding dengan pendapatan.

Harga yang lebih tinggi menjadi penyebab rendahnya kepemilikan rumah di kalangan anak muda, terutama di kota besar seperti Jakarta. Impian mempunyai rumah semakin sulit karena harga rumah terus naik dan tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan. Tidak hanya itu, harga rumah yang selalu naik setiap tahun juga menyebabkan mereka pesimis bisa membeli hunian sendiri.

3. Gaya Hidup

Pengalaman lebih penting daripada kemapanan bagi sebagian kaum milenial. Karena itu, generasi ini lebih suka menghabiskan uang untuk memperkaya pengalaman seperti bepergian dan mencoba hal baru. Menurut laporan Eventbrite dan Harris, 78 persen milenial mengatakan mereka lebih suka menghabiskan uang untuk pengalaman.

Ada pula yang menghabiskan uangnya untuk berbelanja hal-hal seperti pakaian dan gadget terbaru, mencoba makanan baru, dan mengunjungi tempat-tempat hangout yang mahal. Semua ini memiliki implikasi finansial yang bahkan terkadang tidak disadari oleh kaum milenial.

4. Milenial si Pekerja Kreatif

Rendahnya tingkat kepemilikan rumah di kalangan anak muda juga dipengaruhi oleh faktor pekerjaan. Banyak dari generasi saat ini sekarang mempunyai pekerjaan dan bisnis mereka sendiri. Milenial sebagian besar bekerja secara informal tanpa slip gaji dan bank sulit menerima aplikasi KPR karena kurangnya persyaratan administrasi.

5. Menginginkan Rumah yang Terjangkau

Mengutip dari detikFinance, kaum milenial menginginkan rumah yang terkoneksi dengannya TOD (Transit Oriented Development), tetapi tetap terjangkau. Memang Jakarta masih memiliki daerah yang paling terjangkau seperti Depok, Tangsel, dan Bekasi. Namun, risikonya adalah rumah yang kamu dapatkan di sana mungkin jauh dari lokasi kantor.


Tips Membeli Rumah untuk Milenial


Mempunyai rumah di usia muda adalah keinginan banyak orang. Lantas, langkah apa yang harus dilakukan generasi muda untuk membeli rumah?

1. Kurangi Kebiasaan Hang Out

Bagi kaum milenial, makan di luar dan berkumpul bersama teman-teman sepertinya sudah menjadi salah satu aktivitasnya sehari-hari. Apakah kamu juga sering melakukannya? Meski sudah menjadi kebiasaan, yuk kurangi aktivitas ini. Uang yang kamu habiskan selama hang out bisa kamu simpan untuk membeli rumah nanti.

2. Menabung dengan Disiplin

Masalah utama generasi milenial yang ingin membeli rumah adalah tidak adanya dana untuk membayar uang muka (uang muka) yang menjadi prasyarat KPR. Jadi, mau tidak mau, kamu perlu menyiapkan uang muka jika ingin mempunyai rumah. Bagaimana cara mengumpulkan DP?

Langkah pertama adalah menabung dari penghasilan. Namun, banyak orang yang kesulitan mengelola keuangan dan mengumpulkan uang muka. Cara paling efektif adalah mengatur jumlah tabungan bulanan dari pendapatan bulanannya. Bagilah uang kamu ke dalam rekening khusus dan selalu jadikan tabungan sebagai prioritas setiap kali mendapat gaji. Jangan menunda menabung sampai akhir bulan. Tabunglah ketika kamu menerima gaji dan jadikan itu simpanan untuk uang muka.

3. Mencari Penghasilan Tambahan

Mencari usaha sampingan adalah salah satu solusi yang bisa kamu lakukan jika penghasilan utamamu pas-pasan. Sulit untuk mengumpulkan uang muka rumah jika kamu hanya mengandalkan gaji utama yang sudah habis untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Temukan pekerjaan sampingan yang bisa kamu lakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama. Usaha sampingan ini bisa dilakukan sepulang kerja atau di akhir pekan. Contoh pilihan pekerjaan yang bisa kamu lakukan adalah menjadi freelancer.

Perkembangan teknologi dan internet telah memungkinkan kita untuk mengakses pekerjaan secara online. Kamu dapat menggunakan ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan tergantung pada keahlian yang kamu miliki.

4. Pilih Rumah Sesuai dengan Budget

Seperti yang kita ketahui, semakin besar dan strategis sebuah rumah, semakin mahal harganya. Oleh karena itu, tetapkan target yang masuk akal berdasarkan pendapatan kamu saat ini dan potensi pertumbuhan pendapatan selama beberapa tahun ke depan. Kamu dapat meneliti lokasi yang kira-kira sesuai dengan anggaran.

5. Temukan DP yang Dapat Dicicil

Seperti yang kita ketahui, nilai DP yang cukup besar juga kerap menjadi kendala untuk memiliki rumah, termasuk bagi kaum milenial. Persaingan penjualan rumah antar developer biasanya menawarkan promo seperti DP yang bisa dicicil dalam jangka waktu tertentu. Program cicilan DP tentunya akan sangat membantu para milenial yang masih memiliki keterbatasan pembayaran DP.

6. Pilih Jangka Waktu KPR Terpanjang

Setelah milenial memikirkan DP, mereka juga harus mempertimbangkan jangka waktu atau durasi cicilan KPR yang diajukan. Jangan mengambil cicilan besar lebih dari 30% dari pendapatan kamu.

Penghasilan terbatas membuat mereka hanya mampu membayar KPR yang kecil. Melihat hal tersebut, solusi yang tepat bagi kaum milenial untuk mempunyai rumah adalah dengan memilih jangka waktu KPR yang cukup panjang agar cicilan per bulannya lebih rendah.

7. Mengubah Pola Pikir

Singkatnya, siapapun, termasuk kaum milenial, dapat mempunyai rumah jika mampu menyesuaikan gaya hidup dan mengatur finansial dengan baik. Hal ini tentu harus dibarengi dengan komitmen yang kuat untuk memiliki pengelolaan keuangan yang baik.

Jika anggaran kamu terbatas dan hanya mampu membeli rumah di pinggiran kota, jangan khawatir. Banyak pinggiran kota akan jauh lebih berkembang dalam beberapa tahun, dan tentu saja harga rumahnya akan naik.

Baca juga: Mau Ambil KPR di Usia Muda? Ini Dia Program KPR Milenial! 


Generasi Muda Bisa Membeli Rumah dengan KPR BTN

Hanya karena situasinya terus sulit, bukan berarti generasi muda akan kehilangan tempat tinggal di masa depan. Kaum milenial perlu mempertimbangkan dengan cermat peluang yang ditawarkan oleh pengembang. Temukan juga bank yang cocok dengan kebutuhan kamu. Bank BTN bisa jadi solusinya! Temukan dan cek informasi lebih lanjut terkait program KPR yang ditawarkan dengan mengunjungi website kami atau hubungi 1500286 (Call Center).

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua