Spinner Icon

Inflasi Bulan Mei 2022 Dipicu oleh Pengeluaran pada Idul Fitri dan Cuti Bersama

Author Image
Nabila Azmi
Daily Report · 15 Juni 2022

BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,40% mom dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,42 pada Mei 2022. Dari 90 kota, hanya 3 kota saja yang mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,24% mom dan terendah terjadi di Gunungsitoli dan Tangerang sebesar 0,05% mom. Tingkat inflasi Mei 2022 dibandingkan akhir tahun 2021 yaitu sebesar 2,56% ytd dan tingkat inflasi tahunan dibandingkan Mei 2021 yaitu sebesar 3,55% yoy.

 

Grafik 1. Inflasi Bulanan Mei 2022 dan 2021 Berdasarkan Kelompok (% mom)

Sumber: BPS

 

Inflasi di bulan Mei 2022 terjadi karena naiknya harga mayoritas indeks kelompok pengeluaran, dimana yang tertinggi yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,78% momkelompok transportasi sebesar 0,65% momserta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,54% mom. Sementara kelompok yang mengalami peningkatan paling rendah yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,20% mom (Grafik 1).

 

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2022, antara lain: telur ayam ras, ikan segar, bawang merah, daging sapi, jeruk, sawi hijau, tahu mentah, tempe, roti manis, angkutan udara, dan nasi dengan lauk. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain: minyak goreng, daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah, angkutan antar kota, dan emas perhiasan.

 

Sementara dari 11 kelompok pengeluaran, 7 kelompok menyumbang inflasi, 1 kelompok menyumbang deflasi dan 3 kelompok tidak memberikan andil terhadap inflasi nasional. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,20% dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar yaitu telur ayam ras sebesar 0,05% dan bawang merah sebesar 0,04%serta kelompok transportasi sebesar 0,08% dengan komoditas yang dominan menyumbangkan inflasi yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,07%. Sementara kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangandan kelompok pendidikan tidak memberikan andil terhadap inflasi nasional. (Grafik 2).

 

Grafik 2. Sektor Penyumbang Inflasi Bulan Mei 2022 (%)

Inflasi Umum pada Mei 2022 sebesar 0,40% mom, menurun dibandingkan April 2022 yang sebesar 0,95% mom, karena periode libur Lebaran dan Cuti Bersama pada tahun ini berada di minggu pertama bulan Mei, berbeda dengan periode libur tahun sebelumnya yang berada pada minggu kedua atau minggu ketiga. Perkembangan ini juga dipengaruhi oleh penurunan inflasi di semua kelompok, yaitu volatile food, administered prices, dan inti. Kelompok inflasi inti pada Mei 2022 mencatat kenaikan sebesar 0,23% mom, menurun dibandingkan inflasi bulan April 2022 yang sebesar 0,36% mom. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global.

 

Grafik 3. Tingkat Inflasi Januari 2018-Mei 2022 (% mom)

angkutan antarkota seiring normalisasi pasca Hari Raya Idul Fitri. Penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi tarif angkutan udara seiring dengan pengenaan fuel surcharge oleh maskapai.  (Grafik 3).

 

Grafik 4. Perkembangan Inflasi Bulanan dan Tahunan Sejak Mei 2005

Sumber: BPS

 

Inflasi Umum (Headline) pada Mei 2022 secara tahunan tercatat sebesar 3,55% yoy, lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yaitu sebesar 3,47% yoy. Pemerintah dan Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah guna mengendalikan inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya 3,0±1%. (Grafik 4).

Inflasi inti secara tahunan di Mei 2022 tercatat sebesar 2,58% yoy, sedikit menurun jika dibandingkan dengan inflasi April 2022 sebesar 2,60% yoy. Inflasi inti tetap terjaga seiring permintaan domestik yang mulai meningkat, stabilitas nilai tukar yang tetap terjaga dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi. Inflasi kelompok volatile food secara tahunan juga mengalami kenaikan menjadi 6,05% yoy setelah pada bulan sebelumnya sebesar 5,48% yoy. Sedangkan kelompok administered price secara tahunan tidak mengalami kenaikan yaitu sebesar 4,83% yoy, atau sama dengan bulan sebelumnya.

Dalam Rapat Dewan Gubernur bulan Mei 2022, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada level 3,50%. Keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar, dan sistem keuangan serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat.

 

 

 

Grafik 5. Inflasi dan Suku Bunga Acuan BI sejak Mei 2005

Sumber: BI & BPS

 

Kenaikan harga mayoritas bahan pangan dan transportasi saat Hari Raya Idul Fitri menjadi pendorong kenaikan inflasi dalam negeri di Bulan Mei. Memasuki Semester II tahun 2022, inflasi umum (Headline) akan terus meningkat dan bisa melewati batas atas target Bank Indonesia 3,0±1%, namun demikian pada akhir tahun dapat turun kembali mendekati batas atas target yang ditetapkan oleh BI.

Namun, karena tingkat inflasi pada Mei masih dalam target Bank Indonesia, sehingga Bank Indonesia masih memiliki sedikit ruang kebijakan akomodatif untuk mempertahankan suku bunga acuannya dan mendukung pemulihan ekonomi pada semester I. Selain itu, Bank Indonesia juga melhat perkembangan inflasi inti yang justru menurun dari 2,60% yoy di April 2022 menjadi 2,58% yoy di Mei 2022. Dengan kondisi ini, kami berpendapat Bank Indonesia baru akan mulai menaikkan suku bunga acuannya pada awal semester II tahun 2022, dengan tetap memperhatikan perkembangan kebijakan The Fed, kenaikan harga komoditas dan energi serta perkembangan inflasi di dalam negeri.

 

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua