Sebuah bangunan rumah harus dapat menyesuaikan dengan iklim di wilayah tersebut supaya dapat bertahan lama di segala kondisi. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki iklim tropis. Iklim tropis membuat wilayah Indonesia mendapat pancaran sinar matahari cerah sepanjang tahun, curah hujan yang tinggi, serta kelembaban udara yang tinggi.
Pembuatan rumah dengan penyesuaian iklim sebenarnya sudah diterapkan sejak dahulu oleh nenek moyang yang diturunkan melalui tradisi. Meskipun berbeda dengan teknologi canggih saat ini, nenek moyang kita telah menerapkan prinsip-prinsip dasar yang tepat sehingga rumah-rumah yang dibuat bisa beradaptasi dengan lingkungan. Jadi, kalau kamu sedang merencanakan pembangunan rumah, seharusnya kamu paham dengan ciri-ciri bangunan dengan iklim tropis. Sehingga, saat berdiskusi dengan arsitek, kamu bisa memberikan lebih banyak alternatif sesuai keinginan.
Ciri Khas Hunian yang Menerapkan Penyesuaian dengan Iklim Tropis
(Thanhhoa Tran dari Pexels)
Biasanya hunian tropis memiliki atap berbentuk limas. Bentuk ini menyesuaikan dengan iklim tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi. Pada bagian atap terdapat ruangan untuk meredam panas dari matahari. Kamu juga harus menyesuaikan jendela dan pintu dengan ukuran sedang yang dilengkapi dengan tirai untuk mengontrol banyaknya cahaya yang masuk.
Selain cahaya, ventilasi juga diperlukan dalam hunian tropis sebagai jalur sirkulasi udara. Kalau kamu perhatikan, hunian tropis memiliki warna yang cenderung terang, karena warna-warna gelap cenderung lebih mudah untuk menyerap panas. Kamu bisa menambahkan tanaman di sekitar hunianmu yang berfungsi sebagai peneduh, pengatur kelembaban udara dan sumber udara yang bersih, sekaligus penambah keindahan.