KOMPAS.com - Dengan tren dan proyeksi harga yang selalu naik, properti adalah salah satu instrumen investasi yang selalu diminati.
Karakteristik properti memang tidak secair instrumen-instrumen lain seperti saham, Surat Utang Negara (SUN), atau logam mulia. Walaupun begitu, properti juga punya daya tariknya tersendiri.
Selain bisa ditempati sendiri oleh Anda atau keluarga, risiko kerugian investasi properti juga lebih minim daripada instrumen-instrumen lain yang lebih cair.
Daya tarik pendapatan pasif yang ditawarkan investasi properti juga menarik banyak orang untuk melakukannya.
Apabila punya banyak unit, bukan tidak mungkin Anda bisa hidup hanya dengan menyewakan properti-properti yang Anda miliki. Yang mana permintaannya juga terus-menerus naik.
Namun, bukan berarti tidak ada risiko dan faktor-faktor yang perlu diteliti dengan saksama saat akan berinvestasi properti.
Bila tidak dieksekusi dengan baik, bukan tidak mungkin Anda malah merugi alih-alih mendapat untung.
Anda perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini saat akan memulai berinvestasi properti:
1. Lokasi dan Fasilitas Properti
Serupa dengan memilih properti untuk ditinggali, faktor-faktor seperti lokasi, aksesibilitas, dan fasilitas di lingkungan sekitar juga krusial untuk investasi properti.
Terlebih saat Anda berencana untuk menyewakannya. Lokasinya harus bebas dari bencana alam, punya akses jalan dan transportasi umum yang memadai, dekat dengan sekolah, rumah sakit, pusat hiburan, dan keramaian lainnya.
Properti dengan lokasi dan fasilitas yang prima bukan hanya akan banyak diminati untuk disewa, juga tingkat kenaikan harga yang jauh lebih cepat dibandingkan properti-properti yang lokasinya kurang strategis dan fasilitasnya tidak terlalu lengkap.
2. Pilih Pengembang yang Tepercaya
Keharusan yang kedua adalah membeli properti dari pengembang yang tepercaya. Terutama apabila Anda membeli unit dalam jumlah yang banyak atau lebih dari satu.
Akan sangat menyebalkan dan merugikan kalau pengembang propertinya abal-abal dan tidak bisa merealisasikan janji dan kewajibannya.
Masalah-masalah yang kemungkinan muncul adalah perbedaan spesifikasi bangunan, kualitas yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan, sampai yang paling fatal dan merugikan properti yang tidak dibangun dan pengembang yang lari dari tanggung jawab.
Pastikan Anda melakukan riset terlebih dahulu dan mempercayakan uang Anda kepada pengembang yang bertanggungjawab dan punya reputasi yang cemerlang dalam membangun properti-properti berkualitas.
3. Jangan Lupa Biaya-biaya Pemeliharaan
Sebelum berinvestasi properti, jangan hanya tergiur dengan potensi pendapatan pasif dan margin kenaikan harga di masa depan.
Ingatlah bahwa Anda juga masih harus mengeluarkan biaya-biaya pemeliharaan properti-properti yang Anda miliki.
Beberapa di antaranya adalah biaya keamanan, kebersihan, pemeliharaan lingkungan, pajak bumi dan bangunan (PBB), sampai biaya perbaikan jika terdapat kerusakan.
Oleh karenanya, dana yang perlu Anda siapkan bukan hanya untuk membeli propertinya saja, tetapi juga biaya pemeliharaannya.
Paling tidak sampai ada yang menyewa dan biaya-biaya tersebut bisa dibebankan kepada penyewa.
4. Analisis Pasar Properti Saat Ini dan Masa Depan
Riset tentang pasar properti tentunya perlu Anda lakukan saat akan memulai atau sedang menjalankan investasi properti.
Namun, bukan hanya kondisi pasar properti saat ini yang perlu diketahui, tetapi juga prediksi dan analisis masa depan, terutama terkait dengan permintaan dan penawaran properti.
Berbagai faktor memengaruhi keduanya seperti kondisi perekonomian negara tempat Anda tinggal atau kondisi ekonomi global.
Bila kondisi ekonomi sedang menurun, permintaan untuk penyewaan properti biasanya cenderung turun dan mempengaruhi profitabilitas dan kemungkinan untuk properti Anda bisa disewa.
Maka dari itu, pastikan Anda terus-menerus belajar dari para ahli properti untuk proyeksi mendatang.
5. Proyeksi Pendapatan Pasif dari Properti
Sebelum memutuskan membeli properti, Anda juga bisa memproyeksikan keuntungan atau kerugian yang Anda dapat bila berinvestasi di suatu perumahan atau apartemen.
Anda bisa mencari tahu berapa rata-rata harga sewa di properti yang akan Anda beli.
Kemudian potensi pendapat tersebut bisa dikurangi dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam memelihara properti yang akan Anda beli.
Dengan kalkulasi yang mendalam dan mengikutsertakan berbagai faktor dan pertimbangan, Anda bisa memproyeksikan apakah akan mendapat untung atau malah rugi saat membeli properti yang diincar.
Kalau Anda sudah memahami hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat akan berinvestasi di bidang properti, Anda bisa mempunyai bahan pertimbangan lebih banyak sebelum memutuskannya.
Hal yang terpenting adalah meminimalisasi kerugian dari investasi properti Anda.
Sumber : properti.kompas.com