Spinner Icon

Membuat Taman di Lahan Terbatas

Author Image
Info Terbaru · 4 April 2017
Housing-Estate.com, JakartaPilih gaya taman tropis atau minimalis, bisa juga memanfaatkan atap dak beton menjadi taman rumput. Keterbatasan lahan terutama di perkotaan kadang menyulitkan kita untuk sekadar membuat taman kecil di rumah. Persepsi kebanyakan orang, membuat taman adalah mengisi seluruh sudut dengan pot-pot tanaman tanpa ada komposisi. “Membuat taman tidak berarti semua harus hijau,” kata Faisal Sabirin, arsitek lanskap dari PT Amtara Nirmala.


Yang penting menurutnya, biarpun kecil sebuah taman harus memadukan  keseimbangan dua unsur: softscape (material lunak) dan hardscape (material keras). Softscape meliputi rumput, pohon, perdu dan semak-semak. Sedangkan hardscape berupa lampu taman, patung, batu alam, kayu dan ornamen lain. “Tidak perlu yang mahal-mahal. Batu yang diambil dari kali juga boleh,” ujar pria yang sudah 25 tahun menekuni bisnis desain lanskap itu.


Selain itu bisa juga dihadirkan elemen air sebagai waterscape. Bentuknya dapat berupa air terjun, air mengalir, air mancur, kolam ikan, dan lain-lain. Secara alami air adalah unsur yang sederhana, tapi memiliki kekayaan potensial dalam desain taman. Air bergerak memberikan nuansa kehidupan, air diam menyampaikan kesatuan dan ketenangan. Material air bermain dengan cahaya bisa bertindak sebagai kaca dan suara gemericiknya dapat menentramkan.


Untuk membuat taman kini Anda bisa minta bantuan ahli lanskap atau mencoba menatanya  sendiri. “Tapi, biasanya kelihatan komposisi yang diatur seorang ahli dan yang tidak,” katanya.


gaya tanaman


Gaya taman


Seperti gaya rumah, taman juga dapat didesain menurut gaya tertentu dengan komposisi tanaman berbeda-beda. Penampilan komposisi tanaman sebaiknya diimajinasikan sejak awal, yang mengacu pada kondisi di musim hujan dan musim kering. Penanaman pohon besar juga harus direncanakan dengan cukup jauh dari struktur bangunan agar perakarannya tidak merusak pondasi.


Untuk lahan terbatas, paling mudah menerapkan gaya taman tropis atau minimalis. Taman tropis terlihat lebih asri karena menggunakan banyak jenis tanaman termasuk tanaman air seperti irish, bakung, dan teratai. Banyaknya kelompok tanaman nantinya juga dapat menciptakan lebih banyak kelembaban dan udara sejuk bagi daerah sekitarnya.


Aturan komposisinya, perhatikan gradasi ukuran, warna dan teksturnya. Tempatkan satu atau dua pohon yang tinggi sebagai pusat perhatian (eye catcher), lalu tanaman semak atau perdu yang lebih rendah. Kemudian, bagian bawah diberi tanaman setinggi 10 – 30 cm sebagai ground cover. Contohnya sutra bawang, kacang hias atau aulia. Terakhir, sebagai penutup seluruh permukaan tanah dapat ditanami rumput.


Gaya taman minimalis lebih simpel karena hampir tanpa komposisi. Hanya satu buah pohon tinggi sebagai struktur vertikalnya. Lalu, kelompok tanaman Irish yang berjajar lurus bisa menjadi struktur horizontalnya. Terakhir, rumput sebagai penutup permukaan tanah.

Memilih tanaman


Memilih tanaman


Pemilihan tanaman sebaiknya disesuaikan dengan bentuk bangunan dan keharmonisan dengan iklim serta vegetasi asli. Pilihlah tanaman yang mudah perawatannya dan harganya tidak terlalu mahal.


Jenis tanaman ada yang menyukai daerah teduh seperti monstera, philodendron, sedangkan jenis Anthurium lebih subur di daerah setengah teduh. Sementara Aglaonema,  Caladium dan Palem kuning menyukai daerah yang disinari matahari langsung.


Sebelum penanaman, lakukan penggalian tanah sedalam 20-30 cm untuk menggemburkan, lalu diaduk dengan pupuk kandang yang sudah lama. Lahan cukup didiamkan selama sehari untuk melakukan penguapan agar tidak terlalu panas akibat pemupukan, selanjutnya tanaman sudah bisa ditaruh. Guna menghindari kemungkinan gangguan tikus atau hama lain pada taman, sebaiknya tanah diberi anti hama dulu.


Taman di atap


Taman di Atap


Jika benar-benar tidak ada lahan tersisa, atap dak beton rumah pun dapat dimanfaatkan menjadi taman rumput. Persiapannya, dak beton dibuat dengan pembebanan yang tepat. Setelah itu dilapisi waterproof berkualitas sehingga tidak mudah retak. Untuk luasan atap yang kecil, cukup dibuat sebuah drainase dengan aliran air ke satu arah dan tidak menggenang.


Kalau menggunakan cara konvensional, sebelum media tanam berupa tanah dan pupuk diletakkan, di atas beton harus diberi lapisan kerikil atau pasir lalu lapisan ijuk yang berfungsi menghindari tanah masuk ke saluran drainase.


Kini, teknologi terbaru yang digunakan dengan memasang lapisan dari plastik berupa lubang-lubang drainase, bentuknya menyerupai tempat telur. Di atasnya dilapisi geo textile (sejenis kain kasa tipis). Setelah itu dapat langsung dimasukkan tanah sebagai media tanam.


Untuk menutup permukaan tanah, gunakan rumput gajah mini yang tidak perlu dipangkas rutin. Pohon-pohon dengan perakaran besar bisa dimasukkan ke dalam planter, sejenis pot berbentuk boks dengan ukuran minimal 80 x 80 cm.


 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua