Spinner Icon

Papan Semen Mulai Menggeser Material Kayu

Author Image
Info Terbaru · 22 Mei 2017
Housing-Estate.com, Jakarta - Industri bahan bangunan cukup aktif mengeluarkan produk alternatif untuk menggantikan kayu yang kian langka dan mahal. Untuk kuda-kuda dan rangka bangunan misalnya, sekarang sudah banyak digunakan baja ringan. Begitu juga triplek untuk plafon kini mulai tergeser material papan semen (fiber cement).


Menurut Gabriel Montadaro, President-International Business PT Shera Building Solution Indonesia, distributor produk fiber cement Shera, penggunaan material ini sudah semakin luas bahkan menggantikan kayu. “Ada banyak kelebihan dari material ini seperti anti rayap, anti air, dengan materialnya yang kuat tapi lentur. Penggunaannya semakin luas untuk indoor maupun outdoor,” ujarnya kepada housing-estate.com di ajang Indobuildtech 2017 di Serpong, Tangerang, Banten, pekan ini.


Shera sendiri, lanjut Gabriel, masuk ke Indonesia sejak tahun 2014 lalu sejak perusahaan ini berdiri di Thailand pada tahun 1974. Shera masuk pertama kali di Lampung dan Palembang karena 2 kawasan ini mulai mencari produk alternatif seiring kampanye pengurangan material kayu untuk mengurangi deforestasi di hutan Sumatera.


Produk Shera tersedia dalam bentuk lembaran seperti triplek berukuran 1.200×2.200 mm dengan ketebalan beragam. Untuk dinding ketebalan yang bisa digunakan mulai 3,5 dan 4,6 mm sementara untuk lantai pilihannya 10, 12, 15, dan 20 mm. Produk dengan tebal 20 mm bahkan bisa digunakan untuk lantai loft dengan kuat tekannya yang mencapai 800 kg/m2.


Bukan hanya itu, produk ini juga sudah bisa digunakan sebagai elemen dekoratif dengan berbagai pilihan motif yang bisa disesuaikan dengan beragam kebutuhan desain. Aplikasinya sudah sangat luas selain untuk plafon, dinding, maupun lantai, bisa juga untuk tangga, lisplang, bahkan area basah seperti dek pool (lantai kolam renang).


“Indoenesia merupakan pasar yang sangat potensial sehingga kami sangat optimistis untuk pengembangan pasar di sini. Sekarang kita bisa lihat, produk triplek sudah hampir tidak digunakan lagi dan kami bersaingnya dengan produk gipsum. Harga produk ini mulai Rp60 ribu/lembar (tebal 3 mm) selain ada juga motif kayu mulai Rp250 ribu/m2 dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta m2/tahun,” pungkasnya.


 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua