Spinner Icon

Pasar Modal Belum Digali Untuk Pembiayaan Perumahan

Author Image
Berita Terkini · 22 November 2016
Housing-Estate.com, Jakarta - Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF/Persero) Ananta Wiyogo menyatakan besarnya potensi pembiayaan dari pasar modal melalui sekuritisasi aset KPR perbankan pada instrumen Efek Beragun Aset (EBA). Ini merupakan salah satu cara untuk menambah likuiditas perbankan untuk menyalurkan KPR dengan sumber dana besar dan jangka panjang.  “SMF ini diadakan untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan melalui sekuritisasi dan pembiayaan,” ujar Ananta pada acara Economy Outlook 2017 di Jakarta, Selasa (22/11).


Dari tahun 2009 hingga Oktober 2016 SMF sudah menyalurkan sekuritisasi senilai Rp26,45 triliun dan penerbitan surat utang sebesar Rp15,042 triliun. Penyaluran pinjaman sejauh ini tidak ada yang macet (NPL 0%). Ini karena underlying-nya berkualitas yaitu aset properti yang nilainya naik terus.


Direktur Pengelolaan Investasi Departemen Pengawasan Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sujanto menambahkan, ada cukup banyak hambatan dari perbankan untuk menyalurkan KPR dan potensi dari pasar modal ini belum banyak digali untuk menyediakan sumber dana murah dan jangka panjang.


“Dengaan instrumen EBA ini terjadi transformasi aset dari kurang likuid menjadi likuid, mengurangi mismatch, sebagai alternatif pembiayaan, dan memperbaiki rasio keuangan perbankan. Bagi investor juga menguntungkan karena return-nya kompetitif dan lebih bisa diprediksi ketimbang saham yang folatil,” imbuhnya.


EBA diterbitkan oleh SMF yang merupakan kumpulan aset piutang dari penyaluran KPR kepada masyarakat. Aset inilah yang disekuritisasi dan dipasarkan di pasar bursa kepada para investor dan saat ini EBA yang diterbitkan SMF selalu mendapatkan rating triple A karena jaminan investasinya yang aman dan menguntungkan.


“Jadi memang kita perlu menggali lebih dalam potensi dari pasar bursa ini. Selama ini orang tahunya di bursa untuk saham, obligasi, atau produk derivatif lainnya, padahal untuk pembiayaan KPR juga sangat potensial sehingga ini bisa membantu program pembangunan sejuta rumah,” pungkas Sujanto.


 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua