Umumnya, sebagian besar orang percaya bahwa selama memiliki penghasilan tetap, pengajuan KPR pasti akan disetujui. Nyatanya, ada banyak faktor-faktor lain yang diperhatikan oleh pihak bank sebelum menyetujui pengajuan nasabahnya. Mulai dari riwayat kredit hingga rasio utang, semuanya akan diperiksa dengan teliti. Jika ada satu saja yang tidak memenuhi syarat, pengajuanmu bisa berakhir dengan penolakan dari bank.
Jadi apa saja penyebab umum yang membuat KPR ditolak? Agar pengajuan KPR tidak ditolak oleh bank, simak artikel berikut untuk mengetahui berbagai faktor dan ciri KPR ditolak.
Key Takeaways:
Dalam menilai kelayakan pengajuan KPR seorang nasabah, bank sebagai lembaga keuangan hanya mengandalkan dokumen resmi yang memiliki kekuatan hukum.
Beberapa dokumen penting yang wajib kamu sertakan dalam pengajuan KPR antara lain: sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan (SHM, SHGB, SHP), Akta Jual Beli (AJB), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta bukti pembayaran tagihan utilitas seperti listrik dan air.
Bank akan menganalisis kemampuan pemohon dalam membayar cicilan berdasarkan rasio pendapatan terhadap total utang.
Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memerlukan persiapan yang matang agar permohonan dapat disetujui oleh bank.
Ini Dia Penyebab KPR Di tolak
Mengutip dari Faustina Prima Martha, seorang reporter Bisnis.com yang melansir Indonesia Property Expo dan Money Helper, berikut beberapa faktor penyebab penyebab pengajuan KPR ditolak oleh bank (Faustina P. M., 2022):
1. Dokumen Tidak Lengkap
Dalam menilai kelayakan pengajuan KPR seorang nasabah, bank sebagai lembaga keuangan hanya mengandalkan dokumen resmi yang memiliki kekuatan hukum. Jika ada berkas yang kurang atau tidak sesuai, besar kemungkinan permohonan akan ditolak.
Beberapa dokumen penting yang wajib kamu sertakan dalam pengajuan KPR antara lain: sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan (SHM, SHGB, SHP), Akta Jual Beli (AJB), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta bukti pembayaran tagihan utilitas seperti listrik dan air.
Pastikan kamu sudah mempersiapkan seluruh dokumen yang sesuai untuk mempercepat proses serta menghindari penolakan dari pihak bank. Selain itu, hindari pemalsuan dokumen karena dapat berakibat fatal bagi proses pengajuan.
2. Masa Kerja Belum Memenuhi Persyaratan
Bank memiliki ketentuan terkait masa kerja minimum calon debitur untuk memastikan keberlanjutan cicilan. Umumnya, pegawai tetap harus memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun, sedangkan profesional atau wirausaha diwajibkan memiliki usaha yang berjalan setidaknya dua tahun.
Jika masa kerja belum memenuhi standar tersebut, bank bisa meragukan kestabilan finansial pemohon, yang kemudian menyebabkan pengajuan KPR ditolak. Oleh karena itu, sebaiknya ajukan KPR setelah memiliki rekam jejak pekerjaan atau usaha yang lebih matang.
3. Riwayat Kredit Buruk
Salah satu faktor utama yang menentukan persetujuan KPR adalah catatan kredit yang tersimpan di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, yang sebelumnya dikenal sebagai BI Checking. Sistem ini mencatat sejarah pembayaran kredit berdasarkan skala kolektibilitas (Kol) dari 1 hingga 5.
Jika calon debitur berada di Kol 1 (kredit lancar), peluang persetujuan KPR sangat besar. Namun, jika berada di Kol 3 ke atas (kredit bermasalah), hampir pasti pengajuan akan ditolak. Pastikan untuk selalu membayar cicilan tepat waktu agar skor kredit tetap baik.
Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menekankan pentingnya menjaga riwayat kredit yang baik. Mengutip dari OJK, pinjaman online juga dapat memengaruhi keputusan bank dalam menyetujui pengajuan KPR.
4. Kemampuan Mencicil yang Tidak Memadai
Bank akan menganalisis kemampuan pemohon dalam membayar cicilan berdasarkan rasio pendapatan terhadap total utang. Umumnya, batas aman angsuran adalah maksimal 30-40% dari penghasilan bulanan. Jika beban utang sudah melebihi ambang batas ini, bank akan menganggap pemohon berisiko tinggi mengalami kredit macet.
Selain penghasilan tetap, bank juga akan mempertimbangkan jumlah tabungan sebagai cadangan dana untuk pembayaran cicilan di masa depan. Jika kondisi keuangan dinilai tidak cukup kuat, besar kemungkinan KPR akan ditolak.
5. Usia di Luar Batas yang Ditentukan
Faktor usia juga menjadi pertimbangan dalam pengajuan KPR. Bank biasanya menetapkan batas usia maksimal saat cicilan berakhir, misalnya 55-65 tahun tergantung kebijakan masing-masing bank. Jika seseorang mengajukan KPR di usia 45 tahun dengan tenor 20 tahun, maka usianya akan melebihi batas pensiun saat KPR lunas.
Hal ini meningkatkan risiko gagal bayar sehingga bank cenderung menolak pengajuan tersebut. Oleh karena itu, disarankan untuk mengajukan KPR pada usia yang lebih muda agar memiliki tenor lebih fleksibel.
6. Status dan Kondisi Rumah Tidak Sesuai
KPR hanya dapat diberikan untuk properti yang memiliki legalitas jelas. Jika rumah yang diajukan memiliki masalah kepemilikan, seperti sertifikat ganda atau perselisihan warisan, bank kemungkinan besar akan menolak permohonan KPR.
Selain itu, bank juga cenderung lebih mudah menyetujui KPR jika properti dibeli dari pengembang yang sudah bekerja sama dengan mereka. Jika pengembang tidak memiliki rekam jejak yang baik atau masuk dalam daftar hitam, bank akan lebih berhati-hati dalam menyetujui pengajuan KPR.
7. Pernah Masuk Daftar Hitam BI atau SLIK OJK
Calon debitur yang pernah mengalami gagal bayar atau memiliki kredit macet akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Jika nama pemohon masuk dalam daftar hitam karena riwayat kredit yang buruk, besar kemungkinannya pengajuan KPR ditolak bank.
Dengna deminikan, pastikan tidak ada tunggakan kredit yang belum diselesaikan sebelum mengajukan KPR agar skor kredit tetap baik dan tidak menjadi penghalang dalam proses pengajuan.
8. Faktor 5C dalam Penilaian Bank
Bank menggunakan prinsip 5C dalam menilai kelayakan pemohon KPR, yaitu:
Character (Karakter): Melihat riwayat kredit, stabilitas pekerjaan, dan usia pemohon. Jika memiliki rekam jejak kredit buruk atau masih memiliki banyak utang, pengajuan bisa ditolak.
Capacity (Kapasitas): Memeriksa kemampuan pemohon dalam membayar cicilan berdasarkan rasio pendapatan terhadap utang.
Collateral (Jaminan): Menilai aset yang dijadikan jaminan, apakah nilainya cukup untuk menutupi jumlah pinjaman.
Condition (Kondisi): Mempertimbangkan kondisi ekonomi dan industri tempat pemohon bekerja. Jika ekonomi sedang tidak stabil, bank akan lebih selektif dalam menyetujui KPR.
Cara Agar Pengajuan KPR Disetujui
Ingin pengajuan KPR kamu disetujui oleh pihak bank? Berikut adalah beberapa cara agar pengajuan KPR disetujui dikutip dari detikProperti, platform penyedia berbagai informasi terini seputar properti (detikProperti, 2024):
1. Riwayat Kredit yang Baik
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hal utama yang harus kamu perhatikan ketika mengajukan KPR adalah riwayat kredit yang baik. Pastikan kamu tidak memiliki tunggakan pinjaman atau kredit bermasalah di masa lalu.
Jika memiliki cicilan lain seperti kartu kredit atau pinjaman online, usahakan untuk melunasinya terlebih dahulu sebelum mengajukan KPR. Selain itu, selalu simpan bukti pelunasan agar dapat ditunjukkan jika diperlukan.
2. Mengatur Besaran Cicilan
Bank umumnya menetapkan batas cicilan maksimal sebesar 30% dari total penghasilan. Oleh karena itu, pastikan anggaran keuanganmu memungkinkan untuk membayar cicilan tanpa mengganggu kebutuhan lain. Jika perlu, cari tambahan pemasukan dari usaha sampingan untuk memperkuat kapasitas finansialmu.
3. Menyediakan Jaminan yang Likuid
Jaminan yang likuid, yakni yang memiliki nilai cukup tinggi dan mudah dikonversi menjadi uang tunai, dapat meningkatkan peluang persetujuan KPR. Pastikan nilai jaminan sebanding dengan pinjaman yang diajukan agar bank merasa lebih yakin terhadap kemampuan pembayaranmu.
4. Memilih Waktu yang Tepat
Kondisi ekonomi dan kebijakan perbankan terhadap KPR dapat berubah sewaktu-waktu. Sebelum mengajukan KPR, lakukan riset terhadap suku bunga serta program KPR yang sedang ditawarkan oleh berbagai bank. Dengan memilih waktu yang tepat, peluang mendapatkan KPR dengan bunga yang lebih rendah bisa lebih besar.
Akhir Kata
Itu dia beberapa penyebab utama KPR ditolak bank dan beberapa tips untuk menghindarinya. Penting untuk memerhatikan kelengkapan dokumen dan riwayat kredit sebelum mengajukan KPR.
Ingin mengajukan KPR dengan lebih mudah? Kunjungi BTN Properti, dimana kamu bisa menemukan berbagai pilihan rumah impian serta simulasi KPR yang bisa membantu nasabah untuk merencanakan cicilan yang sesuai dengan kemampuan mencicil yang dimiliki.
Klik link ini untuk mengetahui lebih lanjut!

