Spinner Icon

Perbedaan Konsultan dan Kontraktor serta Pemilihan yang Tepat

Author Image
yoyo.angelica
Info Terbaru · 21 November 2023
Table of Contents:
  • 5 Perbedaan Konsultan dan Kontraktor
  • 1. Pengertian yang Berbeda
  • Pengertian Konsultan
  • Pengertian Kontraktor
  • 2. Perbedaan Tugas dan Tanggung Jawab
  • Tugas Konsultan
  • Tugas Kontraktor
  • 3. Laporan Pekerjaan yang Berbeda
  • 4. Keberadaan dalam Proyek
  • 5. Perbedaan Kompensasi
  • Kesimpulan

Jika kamu sedang mengerjakan sebuah proyek, kamu pasti tidak asing dengan istilah konsultan dan kontraktor. Masih banyak orang yang menganggap bahwa kedua istilah ini memiliki arti dan tanggung jawab yang sama.

Baik konsultan maupun kontraktor memiliki tanggung jawab dalam pembangunan proyek konstruksi. Namun keduanya memiliki tujuan dan cara kerja yang berbeda. Ada beberapa perbedaan antara konsultan dan kontraktor yang perlu untuk kamu ketahui.

Ketahui lebih lanjut mengenai perbedaan konsultan dan kontraktor melalui artikel ini!


Key Takeaways:

  • Konsultan dan kontraktor sama-sama memiliki tanggung jawab dalam pembangunan proyek konstruksi, namun memiliki tujuan, tanggung jawab, dan cara kerja yang berbeda.
  • Konsultan adalah sekelompok orang atau seseorang yang menyediakan layanan konsultasi dan memberikan saran tentang proyek konstruksi atau pembangunan.
  • Kontraktor adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan proyek di lapangan.

5 Perbedaan Konsultan dan Kontraktor

Berikut adalah 5 perbedaan konsultan dan kontraktor.

1. Pengertian yang Berbeda

Perbedaan konsultan dan kontraktor yang perlu kamu pahami paling pertama adalah pengertian dari kedua istilah tersebut. Dengan memahami pengertiannya, kamu dapat melihat perbedaan utama yang ada pada keduanya. 

Pengertian Konsultan

Sesuai dengan namanya, konsultan adalah sekelompok orang atau seseorang yang ahli dalam bidang bangunan atau konstruksi yang berperan sebagai tenaga ahli profesional yang menyediakan jasa konsultasi.

Konsultan adalah pihak yang diminta oleh pemilik proyek untuk mengatasi jalannya pekerjaan atau pembangunan. Perusahaan konsultan umumnya menyediakan layanan konsultasi dan memberikan saran tentang proyek konstruksi atau pembangunan. Perusahaan penyedia jasa konsultan setidaknya harus memiliki orang ahli di beberapa bidang, mulai dari arsitektur, teknik sipil, mekanikal elektrikal, dan masih banyak lagi.

Umumnya, kinerja konsultan lebih mengarah pada teori dan tidak ikut melaksanakan pekerjaan di lapangan proyek. Perusahaan konsultan proyek memiliki peran utama dalam memastikan kualitas proyek konstruksi sesuai dengan yang telah direncanakan dengan pemilik proyek dan kontraktor.

Pengertian Kontraktor

Sedangkan kontraktor adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan proyek di lapangan. Beberapa contoh pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor mencakup pengadaan material, pemasangan sanitasi, pekerjaan elektrikal, mekanikal, dan sebagainya. Perusahaan kontraktor harus dapat menghasilkan atau membangun wujud nyata dari tujuan proyek sesuai dengan permintaan client atau pemilik proyek yang telah direncanakan sebelumnya.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kontraktor akan mengerjakan proyek sesuai dengan kontrak yang telah dibuat dengan pemilik proyek. Pekerjaan ini akan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah dituliskan di dalam kontrak, beserta dengan metode pekerjaan konstruksi yang telah direncanakan sebelumnya.

Di samping kontraktor, ada sub kontraktor yang merupakan seseorang atau sekelompok orang yang bekerja di samping kontraktor utama untuk menyelesaikan proyek. Sub kontraktor dapat disebut sebagai cabang dari kontraktor.

Secara singkat, kontraktor berperan dalam melaksanakan pekerjaan proyek dengan proses perencanaan yang sudah disiapkan oleh konsultan dan pemilik proyek untuk dihasilkan ke dalam wujud nyata yang diharapkan.

2. Perbedaan Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita dapat melihat bagaimana tugas dan tanggung jawab dari konsultan dan kontraktor berbeda melalui pengertian kedua istilah tersebut. Namun, berikut adalah perbedaan tugas dan tanggung jawab konsultan dan kontraktor dengan lebih terperinci, antara lain:

Tugas Konsultan

Berdasarkan tanggung jawabnya, konsultan dibagi menjadi dua jenis, yaitu konsultan pengawas dan konsultan perencana.

a. Konsultan Perencana

Sebelum proyek dilaksanakan, diperlukan perencanaan yang matang yang dilakukan oleh tenaga profesional. Perencanaan ini akan menghasilkan sebuah pedoman dan rencana pelaksanaan proyek konstruksi yang baik untuk menciptakan sebuah proyek yang sukses. Perencanaan ini dilakukan oleh konsultan perencana.

Tugas utama konsultan perencana adalah menghasilkan detail perencanaan bangunan, seperti menciptakan gambar kontrak yang jelas tanpa adanya perbedaan antara gambar rencana dengan kondisi di lapangan, detail spesifikasi bangunan sehingga mencegah hambatan dalam pemilihan material saat pekerjaan pembangunan berlangsung.

Konsultan perencana juga bertanggung jawab dalam merencanakan struktur, mekanikal elektrikal, arsitektur, lanskap, rencana anggaran biaya (RAB), dan dokumen-dokumen pelengkap lainnya mengenai proyek yang akan dikerjakan.

Secara singkat, tugas utama konsultan perencana adalah memastikan atau mengawal klien pada tahap awal proyek. Setelah jadwal pelaksanaan konstruksi tiba, proses pelaksanaan akan diserahkan kepada konsultan pengawas.

Selain tugas-tugas di atas, berikut adalah beberapa tugas lain dari seorang konsultan perencana:

  • Menyesuaikan keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek.
  • Membuat gambar kerja pelaksanaan.
  • Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan.
  • Memproyeksikan gagasan kreatif pemilik proyek ke dalam desain bangunan.
  • Merubah desain jika ada penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
  • Mengurus perizinan mendirikan bangunan.

b. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah orang atau instansi yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk menjadi wakil pemilik proyek di lapangan dan melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas bisa dibilang termasuk dalam Manajemen Konstruksi (MK), tetapi bedanya terletak pada tugas MK dalam mengelola jalannya proyek mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian proyek. Sedangkan konsultan pengawas hanya bertugas dalam mengawasi pelaksanaan proyek pembangunan.

Berbagai bidang profesi akan dibutuhkan dalam mengawasi sebuah proyek konstruksi, mulai dari teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, dan lain-lain. Biasanya, konsultan pengawas dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan proyek berskala besar, seperti gedung bertingkat. Konsultan pengawas harus bisa bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik dengan kontraktor agar dapat saling melengkapi dalam pelaksanaan pembangunan.

Beberapa tugas seorang konsultan pengawas, antara lain:

  • Melaksanakan administrasi umum terkait pelaksanaan kontrak kerja.
  • Pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.
  • Memberikan saran kepada pemilik proyek maupun kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.
  • Membuat laporan prestasi pekerjaan proyek berdasarkan laporan teknis dari konsultan perencana untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.
  • Memilih dan memberikan persetujuan mengenai spesifikasi, tipe, dan merek yang diusulkan kontraktor sambil tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.
  • Memperbaiki dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.

Tugas Kontraktor


Di bawah ini adalah beberapa tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang kontraktor proyek, yaitu:

a. Pelaksanaan Proyek

Tugas utama seorang kontraktor adalah untuk melaksanakan proyek yang telah direncanakan dan disetujui oleh konsultan dan pemilik proyek. Tanggung jawab ini mencakup pembuatan, pemasangan, pemeliharaan, dan pemecahan masalah yang ada dalam proses pengerjaan proyek.

Dalam melaksanakan proyek, kontraktor harus mematuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh konsultan. Kontraktor juga harus memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan dapat selesai tepat waktu, serta tetap berada dalam anggaran yang sudah ditentukan. Selain itu, kontraktor harus memastikan bahwa semua standar kualitas telah dipenuhi dan proyek berjalan dengan aman.

b. Membangun Struktur

Sebagai pihak yang bekerja di lapangan, kontraktor bertanggung jawab dalam membangun struktur dari pekerjaan konstruksi yang telah direncanakan. Dalam prosesnya, kontraktor akan mengevaluasi dan menganalisa struktur dan spesifikasi yang sudah ditetapkan. Selain itu, mereka juga akan mengatur material, peralatan, dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk membangun struktur. Namun, kontraktor harus tetap menjaga agar proyek berjalan sesuai dengan target waktu dan memenuhi standar kualitas yang sudah disepakati sebelumnya.

c. Manajemen Proyek

Aspek manajemen proyek juga menjadi salah satu tanggung jawab kontraktor. Kontraktor harus dapat memastikan bahwa pekerjaan konstruksi dilakukan sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan. Dengan anggaran yang sudah ditentukan ini, kontraktor harus mengawasi kualitas proyek konstruksi dan menangani masalah yang mungkin terjadi selama proses pembangunan.

d. Menjaga Komunikasi yang Baik dengan Konsultan dan Pemilik Proyek

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kontraktor wajib untuk memastikan semua persyaratan yang sudah ditentukan oleh konsultan, dipenuhi dan menjalankan proyek sesuai dengan rencana yang telah disetujui bersama. Dalam proses tersebut, kontraktor harus dapat memelihara hubungan baik dengan konsultan dan pemilik proyek.

Kontraktor harus memastikan bahwa komunikasi antara konsultan dan pemilik proyek terjaga dengan baik sehingga proyek berjalan dengan lancar. Perbedaan konsultan dan kontraktor dapat dilihat juga dari segi regulasi pekerjaan yang mereka jalankan, seperti berikut:

3. Laporan Pekerjaan yang Berbeda

Konsultan dan kontraktor akan membuat laporan pekerjaan yang berbeda. Isi dari laporan pekerjaan mencakup hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh konsultan dan kontraktor. Sebagai pengawas dalam proses pembangunan, konsultan perlu membuat laporan pekerjaan yang berisi tentang hasil pengawasan yang dilakukan pada kontraktor selama proyek dikerjakan. Konsultan dapat melakukan evaluasi bersama dengan kontraktor dan pemilik proyek jika ditemukan masalah atau ketidaksesuaian dalam proses pekerjaan.

Sebaliknya, kontraktor akan membuat laporan pekerjaan yang berbeda. Sebagai pihak yang diawasi oleh konsultan, kontraktor wajib membuat laporan yang berisi informasi seputar proses dan kemajuan dari pekerjaan yang sudah mereka lakukan.

Laporan yang dibuat oleh kontraktor kemudian akan dianalisa oleh konsultan dan pemilik proyek untuk melihat apakah kinerja kontraktor sudah sesuai dengan pembangunan yang sudah direncanakan atau belum.

4. Keberadaan dalam Proyek

Kontraktor sangat dibutuhkan untuk kelangsungan pekerjaan proyek. Oleh karena itu, dalam setiap pembangunan proyek pasti ada beberapa orang kontraktor. Sebagai orang yang bertindak dalam mengerjakan proyek, keberadaan kontraktor penting agar proyek dapat berjalan dengan baik.

Keberadaan konsultan dalam sebuah proyek bukanlah sebuah kewajiban. Biasanya, kerjasama antara pemilik proyek dengan konsultan hanya timbul ketika ada keadaan darurat atau ketika diperlukan saja. Sebagai contoh, konsultan biasanya dihadirkan dalam proyek yang berlangsung lebih lama dari batas waktu sesuai yang telah ditargetkan atau sudah terjadi kerusakan proyek sebelum pembangunan selesai.

5. Perbedaan Kompensasi

Kompensasi yang diterima oleh konsultan dan kontraktor memiliki cara kerja yang berbeda. Umumnya, konsultan dibayar berdasarkan jumlah jam kerja yang telah dikerjakan. Sebaliknya, kontraktor dibayar berdasarkan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan.

Baca juga: Mengenal Apa itu Developer Rumah dan Perannya!


Kesimpulan

Demikian informasi seputar perbedaan konsultan dan kontraktor. Penting bagi kamu untuk dapat membedakan antara keduanya agar tidak mengganggu kelangsungan proyek yang dijalani. Pahami dengan baik apa tugas dan tanggung jawab dari konsultan dan kontraktor agar kamu dapat memantau dan evaluasi kinerja mereka terkait proyek yang dijalankan.

Ingin memperoleh informasi bermanfaat lainnya? Kunjungi website kami untuk artikel lainnya.

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua