Housing-Estate.com, Jakarta - Uang muka atau depe menjadi salah satu kendala untuk membeli hunian. Mungkin saja konsumen punya kemampuan membayar cicilan bulanan, cukup banyak yang tidak siap untuk menyediakan 10-20 persen uang muka. Karena itu konsumen harus mencari solusi, salah satunya dengan menabung atau menyisihkan sebagian penghasilannya. Misalnya mengalokasikan 10 persen dari penghasilan atau melakukan arisan depe dengan anggota beberapa orang, misalnya 5-10 orang.
“Ada beberapa cara yang bisa kita tempuh untuk menyiapkan depe, selain menabung bisa dengan berinvestasi reksadana atau saham bila rencana membeli rumahnya masih panjang,” ujar Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting, di Jakarta, Selasa (1/11).
Eko mengatakan, dua instrumen investasi itu dapat dipilih apabila target punya rumah masih lima 5 tahun mendatang atau lebih lama lagi. Bila rencana membeli rumah tiga mendatang opsi yang disarankan menabung dalam bentuk emas atau logam mulia, reksadana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, atau deposito.
Reksadana biayanya relatif rendah dan sudah masuk kategori instrumen investasi yang menarik. Modal untuk berinvestasi di reksadana juga tidak harus besar. Dengan uang ratusan ribu sudah bisa membeli reksadana. Yang perlu dilakukan oleh investor oleh mempelajari secara detil produk investasi yang dipilih dan memahami bahwa setiap produk investasi ada kelebihan, kekurangan, dan risiko.
Reksadana bisa memberi imbal hasil lebih tinggi dibanding tabungan yang bunganya hanya 4-6 persen per tahun. Untuk jangka waktu di atas tiga tahun bisa memilih reksadana campuran yang potensi imbal hasilnya 8-12 persen. Eko mengingatkan untuk membayar uang muka jangan mengguakan dana pinjaman dari mana pun asalnya.
Sumber : housing-estate.com
