Spinner Icon

RAB Bangunan: Menghitung Rincian Anggaran Bangun di Indonesia

Author Image
yoyo.angelica
Info Terbaru · 22 November 2023
Table of Contents:
  • Apa itu Rencana Anggaran Biaya (RAB)?
  • Tujuan Disiapkannya Rencana Anggaran Biaya Supaya Tidak Melebihi Budget!
  • 1. Mengetahui Estimasi Biaya Secara Terperinci
  • 2. Meminimalisasi Adanya Resiko Kekurangan Biaya
  • 3. Sebagai Media Perjanjian Kontrak dengan Pemborong
  • 4. Sebagai Dasar Pemilihan Kontraktor
  • 5. Menjadi Dasar Negosiasi Harga dengan Pemborong
  • Jenis-Jenis RAB (Rencana Anggaran Biaya)
  • Bagaimana Cara Menghitung RAB Rumah?
  • 1. Sistem Per Meter Persegi
  • 2. Sistem Analisis Harga Satuan Bangunan
  • Wujudkan Rumah Impianmu dengan BTN

Memiliki rumah sendiri adalah keinginan banyak orang. Terlebih jika kamu memiliki model rumah impian yang ingin diwujudkan, bukan hanya membeli bangunan rumah yang telah jadi. Membangun rumah milik sendiri dari awal memang membuat diri puas karena dapat memenuhi keinginan kita. Namun, sebelum memutuskan untuk membangun rumah, alangkah baiknya kamu tidak melakukannya jika belum ada persiapan yang matang.

Salah satu yang sangat penting untuk kamu perhatikan ketika ingin membangun rumah adalah pembuatan RAB atau Rencana Anggaran Biaya rumah. Dengan memiliki RAB, kamu akan terhindar dari pengeluaran yang membengkak melebihi budget yang mungkin saja terjadi. Perhitungan biaya ini meliputi biaya desain, harga bahan bangunan, upah pekerja, dan lain-lain. Hal tersebut harus dipikirkan matang-matang sehingga proses pembangunan rumahmu akan lebih efisien dan efektif.

Sudahkah kamu mengetahui tentang RAB? Apa fungsi dan jenisnya? Serta bagaimana cara menghitungnya? Pada artikel ini, akan dibahas lebih detail mengenai Rancangan Anggaran Biaya yang bisa kamu gunakan nantinya jika ingin membangun rumah impian.


Key Takeaways:

  • Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perkiraan total biaya yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan pembangunan atau proyek konstruksi. Semua biaya yang dibutuhkan termasuk biaya material dapat diperkirakan dari awal jika menghitung RAB.
  • Tujuan utama dalam menyusun RAB adalah untuk mengetahui estimasi biaya secara terperinci, juga untuk meminimalisasi kekurangan biaya di tengah-tengah proses pembangunan berjalan. Selain itu, membuat RAB bangunan rumah juga membantu dalam menjalani perjanjian kontrak dengan pemborong.
  • RAB secara umum dibagi menjadi dua, yaitu RAB umum dan RAB konstruksi bangunan. RAB umum lebih diperuntukkan bagi anggaran kegiatan usaha, sedangkan RAB konstruksi digunakan untuk keperluan proyek pembangunan.
  • Ada dua cara dalam menghitung RAB, yaitu dengan menggunakan sistem meter persegi dan sistem analisis harga satuan bangunan.

 

Apa itu Rencana Anggaran Biaya (RAB)?

RAB atau bisa juga disebut dengan cost planning adalah perkiraan biaya yang akan dibutuhkan untuk setiap pekerjaan pembangunan atau proyek konstruksi. Seluruh biaya tersebut diperkiraan dari awal pengerjaan hingga proyek selesai. Penggunaan RAB sangat penting karena RAB akan dijadikan acuan dalam pengerjaan proyek konstruksi agar selama proses pembangunan tidak ada kendala. Oleh karena itu, pembuatan Rencana Anggaran Biaya ini harus dilakukan dengan rinci dan jelas sehingga dana pembangunan sesuai dengan anggaran yang ada.

Selain diperlukan pada saat pembangunan rumah sendiri, RAB juga dapat digunakan untuk menggambarkan spesifikasi pekerjaan, peralatan kerja, serta tenaga kerja yang dilibatkan. RAB dapat digunakan sebagai penentu harga awal jika rumah yang dibangun ingin dijual kembali.


Tujuan Disiapkannya Rencana Anggaran Biaya, Supaya Tidak Melebihi Budget!

Jika kamu masih ragu atau kurang yakin untuk membuat Rencana Anggaran Biaya, berikut terdapat beberapa tujuan disusunnya RAB. Tujuan tersebut nantinya dapat kamu pertimbangkan untuk menentukan apakah harus membuatnya atau tidak.

1. Mengetahui Estimasi Biaya Secara Terperinci

Tujuan utama dibuatnya RAB rumah adalah untuk mengetahui secara keseluruhan estimasi biaya yang diperlukan dalam membangun rumah. Jika sudah mengetahui estimasi biaya, maka kamu akan berusaha untuk mempersiapkan estimasi dana tersebut atau bahkan untuk menjaga kelancaran proses pembangunan rumah nantinya.

2. Meminimalisasi Adanya Resiko Kekurangan Biaya

Poin kedua sangat berhubungan dengan tujuan yang pertama. Tentunya jika sudah mengetahui anggaran biaya bangunan yang diperlukan, kamu akan meminimalisasi terjadinya kekurangan biaya karena sudah disiapkan sebelumnya. Jika ada kendala, maka dapat dicari solusinya dari jauh hari supaya pembangunan rumah tidak berhenti di tengah jalan.

3. Sebagai Media Perjanjian Kontrak dengan Pemborong

RAB jelas dibutuhkan jika kamu membuat perjanjian kontrak dengan pemborong. Dengan adanya rencana anggaran tersebut, pemborong dapat memilih apakah menyanggupi atau tidak terkait pengerjaan pembangunan tersebut. Jika pemborong menyanggupi, maka perjanjian kontrak tersebut dapat dilanjutkan.

4. Sebagai Dasar Pemilihan Kontraktor

Pembuatan RAB yang dilakukan secara rinci dan jelas akan menjadi tolak ukur dalam memilih kontraktor. Dalam proses pembangunan, dibutuhkan material tertentu dan biaya tertentu, maka jenis kontraktor juga harus sesuai dengan kriteria pengerjaan tersebut.

5. Menjadi Dasar Negosiasi Harga dengan Pemborong

Masih berkaitan dengan pemborong dan kontraktor, RAB akan berguna untuk mendapatkan keuntungan yang memadai. Misalnya ketika kontraktor bernegosiasi dengan pemborong, maka RAB akan digunakan sebagai bahan negosiasi harga kepada pemborong atau tenaga kerja tersebut.

Baca juga: Mengenal Apa itu Developer Rumah dan Perannya!


Jenis-Jenis RAB (Rencana Anggaran Biaya)


Secara luas, jenis RAB dibagi menjadi dua, yaitu RAB umum dan RAB konstruksi. Apa perbedaan keduanya? Singkatnya, RAB umum diperuntukkan dalam menghitung anggaran kegiatan usaha, misalnya seperti penyediaan peralatan baru, perluasan tempat usaha, atau peningkatan kapasitas mesin produksi. Sedangkan RAB konstruksi digunakan untuk keperluan proyek konstruksi, seperti mendirikan bangunan baik berupa hunian maupun bangunan komersil.

Kali ini kami akan menjelaskan lebih rinci mengenai jenis RAB konstruksi, yakni sebagai berikut.

  • RAB Taksiran, yaitu jenis RAB yang dibuat oleh pemilik proyek konstruksi untuk memberikan estimasi biaya mengenai ide atau rencana pembangunan yang akan dijalankan.
  • RAB Detail, dimana kontraktor biasanya menjadi penanggungjawab dalam pembuatan RAB ini. Pembuatannya akan mengikuti desain yang telah dibuat oleh konsultan perencana proyek.
  • RAB Pendahuluan, yang dilakukan setelah membuat desain awal oleh konsultan perencana secara rinci dan jelas.
  • RAB Sesungguhnya, yaitu RAB yang tercatat dalam kontrak dan menjadi anggaran terakhir sebelum proyek konstruksi benar-benar dijalankan.

Bagaimana Cara Menghitung RAB Rumah?

Nah, setelah mengetahui apa itu pengertian RAB, tujuan dibuatnya hingga jenis-jenisnya, sekarang waktunya kamu mengetahui bagaimana cara menghitung RAB rumah. Terdapat dua cara dalam menghitung RAB, yaitu sistem meter persegi dan sistem analisis harga satuan bangunan. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka di bawah ini akan kami jelaskan lebih rinci mengenai keduanya.

1. Sistem Per Meter Persegi

Jika kamu ingin menghitung RAB dengan cara sistem meter persegi, maka terdapat beberapa hal yang perlu kamu persiapkan. Pertama, kamu harus memastikan data yang diperlukan tersedia, seperti luas bangunan dan harga bangunan untuk setiap meter persegi. Kedua, kamu harus menyesuaikan harga bangunan dengan waktu pengerjaan rumah dan lokasi bangunan.

Sebagai contoh RAB bangunan sederhana, jika kamu ingin membangun rumah dengan lebar 8 m dan panjang 10 m, maka luas bangunannya adalah 80 meter persegi. Harga bangunan setiap meter persegi pada saat pengerjaan dan lokasi yang diinginkan seharga Rp3 juta. Setelah mengetahui nilai luas bangunan serta harga per meter perseginya, kamu tinggal mengalikan keduanya, yaitu harga meter persegi x nilai luas bangunan, sehingga dihasilkan estimasi biaya sebesar Rp240 juta.

2. Sistem Analisis Harga Satuan Bangunan

Berbeda dengan sistem sebelumnya, jika dengan sistem analisis harga satuan bangunan maka kamu perlu mempersiapkan gambar rumah yang ingin dibangun. Lalu kamu juga perlu untuk memiliki daftar spesifikasi bahan beserta dengan harganya, merinci daftar pekerjaan, biaya tukang, serta menghitung volume item pekerjaan. Selanjutnya, masing-masing item pekerjaan tersebut dihitung volumenya berdasarkan gambar dan ukuran bangunan. Sementara harga satuan pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan volume dengan harga satuan.

Agar tidak bingung, simaklah contoh berikut. Misalnya kamu ingin membangun rumah yang membutuhkan pemasangan ubin seluas 50 meter persegi. Lalu biaya pengerjaan pemasangan ubin bisa diketahui dengan mengalikan luas tersebut dengan harga satuan ubin, misalnya sebesar Rp100 ribu. Maka dari itu akan didapatkan perkiraan biaya sebesar Rp5 juta.


Wujudkan Rumah Impianmu dengan BTN

Kamu sudah mengetahui lebih detail mengenai apa itu RAB hingga cara menghitungnya. Ingin memperoleh informasi bermanfaat seputar properti lainnya? Klik link ini untuk mengunjungi website kami di mana kamu bisa menemukan berbagai artikel menarik seputar properti.

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua