Permenkes No. 3 Tahun 2014 mengenai sanitasi total berbasis masyarakat menyatakan bahwa setiap jamban harus dilengkapi dengan fasilitas septic tank sebagai tempat penampungan limbah kotoran manusia. Apakah kamu pernah mendengar tentang septic tank biotech? Mungkin istilah ini terdengar agak asing, tapi sebenarnya teknologi ini sudah mulai banyak digunakan, terutama di lingkungan yang peduli dengan pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.
Septic tank biotech ini dirancang untuk membantu proses penguraian limbah domestik dengan cara yang lebih efisien dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Beda dengan septic tank konvensional, sistem ini melibatkan proses biologis yang memanfaatkan mikroorganisme alami untuk memecah limbah organik.
Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu septic tank biotech dan jenis-jenisnya yang bisa jadi pilihan untuk kebutuhan rumah tangga atau bisnis kamu.
Key Takeaways:
Septic tank biotech ini dirancang untuk membantu proses penguraian limbah domestik dengan cara yang lebih efisien dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Berbeda dengan septic tank konvensional yang hanya berfungsi menampung dan mengendapkan limbah, sistem ini menggunakan bakteri anaerob yang bekerja di dalam tangki tanpa oksigen untuk memecah limbah organik.
Dengan cara kerja yang lebih efisien dan ramah lingkungan, septic tank biotech menjadi solusi yang lebih berkelanjutan untuk mengatasi masalah limbah domestik.
Pengertian Septic Tank Biotech
Mengutip dari Biotech Water Engineering, 2019, perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penyediaan berbagai jenis unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), septic tank biotech adalah sistem pengolahan limbah yang memanfaatkan proses biologis untuk mengurai limbah secara lebih ramah lingkungan yang digunakan untuk mengolah air limbah rumah tinggal atau ruko.
Berbeda dengan septic tank konvensional yang hanya berfungsi menampung dan mengendapkan limbah, sistem ini menggunakan bakteri anaerob yang bekerja di dalam tangki tanpa oksigen untuk memecah limbah organik. Proses ini menghasilkan produk sampingan berupa biogas dan air yang dapat didaur ulang, sehingga lebih efisien dalam pengelolaan limbah rumah tangga.
Proses penguraian dalam septic tank biotech berlangsung melalui beberapa tahap. Ketika air limbah masuk ke tangki, limbah padat dan cair dipisahkan secara alami. Limbah padat akan mengendap di bagian bawah tangki dan diurai oleh bakteri anaerobik, sedangkan air limbah yang telah terurai dialirkan ke ruang lain untuk proses lanjutan. Di tahap ini, bakteri aerobik berperan dalam membersihkan air limbah dan menghilangkan bau yang biasanya timbul pada sistem pengolahan tradisional.
Hasil dari proses ini berupa air olahan yang aman untuk digunakan kembali, seperti untuk menyiram tanaman, serta biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Dengan cara kerja yang lebih efisien dan ramah lingkungan, septic tank biotech menjadi solusi yang lebih berkelanjutan untuk mengatasi masalah limbah domestik.
Tips Memilih Septic Tank Biotech yang Berkualitas
Saat memilih septic tank biotech, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar sistem pengolahan limbah di rumah berjalan optimal dan tahan lama. Mengutip dari kompas.com 2022, portal berita digital yang menyediakan berbagai informasi terkini, berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu perhatikan saat memilih septic tank biotech untuk rumah kamu.
1. Cek Reputasi Penjual
Langkah pertama adalah memastikan reputasi penjual atau produsen septic tank. Pilihlah penjual yang sudah berpengalaman di bidang ini dan memiliki teknisi yang kompeten. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan produk yang sesuai standar serta layanan purna jual yang memadai.
2. Perhatikan Material yang Digunakan
Bahan yang digunakan sangat mempengaruhi daya tahan septic tank. Pilihlah yang terbuat dari fiber berkualitas dengan bobot yang cukup berat. Semakin berat materialnya, semakin kuat dan tebal strukturnya, sehingga mampu menahan tekanan tanah dan air dengan baik.
3. Sesuaikan dengan Kondisi Lokasi
Kondisi tanah di lokasi pemasangan juga perlu dipertimbangkan. Misalnya, untuk area dengan tanah yang cenderung berpasir atau berair, pilihlah septic tank yang dirancang khusus untuk menangani kondisi tersebut agar tidak mudah bocor atau rusak.
4. Pilih yang Dilengkapi Garansi
Garansi adalah jaminan keamanan bagi pembeli. Pilihlah septic tank yang menawarkan garansi cukup lama, misalnya hingga 10 tahun. Dengan begitu, jika terjadi kerusakan atau masalah teknis, kamu bisa mendapatkan layanan perbaikan atau penggantian tanpa biaya tambahan.
5. Sesuaikan dengan Anggaran
Terakhir, pilih septic tank yang sesuai dengan anggaran yang kamu miliki. Namun, jangan hanya terpaku pada harga murah. Pastikan produk yang dipilih sudah terbukti efisien dan digunakan oleh banyak orang untuk memastikan kualitasnya.
Akhir Kata
Demikian informasi seputar septic tank biotech yang dapat kami bagikan untuk kamu. Ingatlah untuk memilih jenis septic tank yang cocok dengan rumah, khususnya terhadap kondisi lokasi dan anggaran yang kamu miliki.
Ingin membaca artikel serupa? Kunjungi website kami dimana kamu dapat menemukan berbagai informasi menarik lainnya seputar properti.