Spinner Icon

10 Tips Green Living untuk Hidup Lebih Ramah Lingkungan

Author Image
yoyo.angelica
Info Terbaru · 26 September 2024
Table of Contents:

 

Sumber: Pixabay

Rumah yang sehat merupakan keinginan setiap orang termasuk kamu. Terlebih bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, rumah bersih dan bebas debu adalah kunci terbaik untuk kesejahteraan rumah. Apalagi zaman sekarang banyak orang yang menerapkan green living.


Pernahkan kamu mendengar istilah green living? Green living umumnya dipahami sebagai gaya hidup yang berkonsep pada sustainability, zero waste dan eco friendly. Setiap orang yang menganut konsep green living, akan mendaur ulang semua sampah yang ada di rumahnya.


Gaya hidup tersebut memiliki tujuan untuk menciptakan keseimbangan, dalam melestarikan dan melindungi sumber daya alam. Keseimbangan tersebut termasuk habitat, peradaban manusia, dan keanekaragaman hayati di bumi.


Jika kamu memiliki rumah dan hendak menerapkan konsep green living, kamu bisa membaca artikel berikut hingga selesai. Pada artikel ini kami akan mengulas informasi terkait green living. Simak artikel ini.


Key takeaways:


  • Green living adalah sebuah konsep hidup, salah satunya mengurangi emisi karbon.

  • Salah satu keuntungan dari menerapkan green living adalah mengurangi pengeluaran.

  • Cara menerapkan konsep hidup ini cukup mudah, salah satunya dengan menggunakan produk yang dapat didaur ulang.

Mengenal Konsep Hidup Green Living

Melansir dari waste4change konsep green living yakni sebuah gaya hidup yang termasuk dalam zero waste, eco friendly, sustainability. Semua itu berfokus pada meningkatkan kesadaran lingkungan yang berkelanjutan, serta mengurangi dampak negatif di lingkungan tersebut.

Gaya hidup tersebut mencegah pemanasan global dan perubahan iklim. Terlebih, konsep hidup ini tidak dapat diterapkan dengan instant. Harus konsisten dan merujuk pada sebuah perubahan.

Tak hanya konsep hidup green living yang memiliki dampak bagi lingkungan, konsep tersebut juga mampu memberikan manfaat lainnya. Salah satunya green product. Green product adalah produk yang dirancang untuk memiliki dampak paling kecil bagi lingkungan. 

Menurut Feedough, green product merupakan produk berkelanjutan yang meminimalkan dampak lingkungan di seluruh life-cycle product, setelah itu produk sudah tidak lagi bisa digunakan. 

Produk ini bisa terbuat dari bahan daur ulang yang bisa digunakan kembali, biodegradable, bebas racun dan bahan berbahaya, dan berbahan baku sumber daya terbarukan yang ramah lingkungan. 

Tujuan dari penciptaan produk tersebut yakni mengurangi limbah dan memaksimalkan efisiensi sumber daya. Tentunya sejalan dengan konsep green living

Pentingnya Green Living Bagi Kehidupan

Perlu dipahami bahwa kondisi lingkungan dapat semakin buruk, diakibatkan oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Berdasarkan WHO, meningkatnya polusi udara dan perubahan iklim dapat berdampak langsung pada kesehatan setiap orang.  

Dampak tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, demam berdarah, dan sakit perut akut atau diare. Karena itu, konsep green living berperan penting dalam mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan.

Gaya hidup ini dianggap tidak praktis dan agak mahal. Tetapi setidaknya green living dapat menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan lingkungan dan manusia.

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyatakan bahwa jumlah limbah yang dihasilkan pada tahun 2023 sudah mencapai 13.888.161 ton per tahunnya. Tetapi sampah yang ditangani hanya sekitar 51,93%. 

Limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan polusi udara, air, dan tanah. Limbah kimia dari industri, limbah medis, atau bahkan sampah rumah tangga yang tidak terurai dengan benar bisa mencemari air minum yang kemudian berdampak negatif pada kesehatan. 

Zat-zat beracun seperti logam berat, pestisida, dan bahan kimia lainnya bisa masuk ke dalam rantai makanan dan berpotensi menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker, gangguan hormonal, dan masalah pernapasan. Baca Juga : Intip 8 Inspirasi Properti Cantik dengan Cat Rumah Warna Hijau yang Segar dan Elegan

Tips Menerapkan Konsep Green Living Dalam Keseharian

1. Berjalan Kaki atau Bersepeda 


Mengacu dari Pan American Health Organization, konsep green living dalam keseharian dapat diterapkan dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. 

Sebagai gantinya kamu bisa berjalan kaki, ataupun menggunakan kendaraan alternatif ramah lingkungan seperti sepeda. Cara ini bisa dicoba, apabila jarak dari rumah menuju tempat bekerja tidak terlalu jauh. 

Salah satu alasan mengapa jalan kaki dan bersepeda dinilai efektif karena tidak membutuhkan bensin. Sehingga tidak berkontribusi menciptakan polusi yang mencemari udara. Selain itu, manfaat jalan kaki dan bersepeda dapat meningkatkan kesehatan tubuh, karena dapat membakar kalori dan menjaga kesehatan jantung. 

2. Gunakan Produk Daur Ulang 


Pencemaran plastik di Indonesia dapat dibilang cukup mengkhawatirkan.Untuk mengurangi bahaya pencemaran plastik, terapkan konsep gaya hidup hijau dengan menggunakan produk yang bisa terurai, didaur ulang, dan digunakan berkali-kali. 

Misalnya tidak menggunakan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan tas belanja kain. Ganti juga sedotan ataupun peralatan makan plastik dengan peralatan berbahan stainless yang bisa digunakan secara berkelanjutan. Kemudian, usahakan memilih makanan dan minuman dengan kemasan kertas yang dapat didaur ulang.

3. Beli Makanan Segar dari Produsen Terdekat

Sistem pangan berkelanjutan merupakan siklus produksi, konsumsi, dan daur ulang makanan yang berkelanjutan serta tidak membahayakan lingkungan.

Salah satu konsep green living ini dimulai dari petani yang membatasi penggunaan pestisida, maupun peternak yang memperlakukan hewan ternaknya secara bertanggung jawab.

Kemudian, konsumen dapat membeli produk pangan dari petani dan peternak tersebut, utamanya yang jaraknya paling dekat dengan rumah. Hal ini berguna mengurangi jarak perjalanan kendaraan yang dapat meningkatkan polusi.

Makanan kemudian dapat diolah, dan limbah makanan dapat didaur ulang kembali menjadi pupuk organik. Langkah ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan kepada alam.

4. Gunakan Energi Terbarukan

Listrik yang banyak digunakan saat ini bersumber dari PLTU batu bara. Meski lebih murah, pembakaran batu bara merupakan salah satu kontributor polusi terbesar di dunia.

Untuk mengurangi polusi kamu bisa menggunakan sumber listrik yang lebih ramah lingkungan. Sumber listrik yang dimaksud yaitu matahari, dengan menggunakan teknologi listrik tenaga surya atau solar cell.

Teknologi yang memanfaatkan panel surya itu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Belakangan ini solar cell juga banyak digunakan sebagai salah satu komponen penting dalam konsep perumahan green living.

5. Hemat Air dan Listrik


Gaya hidup sustainable living bisa dilakukan dengan menghemat air dan listrik. Cara menghemat air yang mudah yakni mematikan keran sebelum air meluap di ember, wastafel, atau bak di kamar mandi.

Lalu, utamakan penggunaan shower dibandingkan mandi menggunakan gayung maupun berendam. Shower umumnya mengeluarkan air lebih efisien. Agar lebih hemat listrik, kamu bisa mematikan lampu pada siang hingga sore hari. Lalu matikan alat elektronik ketika tidak digunakan. 

6. Berkebun dan Merawat Tanaman di Rumah


Green living juga dapat dilakukan dengan berkebun. Selain membuat lingkungan lebih sejuk dan asri, berkebun dapat membantu menghilangkan stres dan membuat tubuh lebih aktif. Hal ini tentunya turut berdampak positif bagi kesehatan.

Berkebun dapat menjadi sarana bagi orang tua, untuk menanamkan konsep green living kepada anak sedari kecil. Salah satu caranya yaitu mengajak anak menanam pohon. 

Selain berkebun, kamu dapat menanam beberapa jenis tanaman di dalam rumah yang sanggup mengurangi senyawa organik volatil (VOC) pencemar udara. Jenis tanamannya misalnya bunga krisan, lidah mertua, dan palem bambu.

7. Tidak Merokok


Konsep green living yang satu ini agak sulit diterapkan, yakni dengan tidak merokok. Pasalnya rokok tidak hanya terbukti membahayakan kesehatan, namun juga dapat mencemari lingkungan.

Racun kimia di dalam rokok dapat memicu peningkatan risiko sejumlah masalah kesehatan. Seperti gangguan paru, kanker, masalah kardiovaskular, penyakit mulut dan tenggorokan, hingga gangguan otak. 

Sementara itu asap rokok juga dapat mencemari udara. Puntung rokok sulit terurai dan berpotensi merusak tanah maupun ekosistem air jika dibuang sembarangan.

Terlebih, plastik rokok filter mengandung zat berbahaya yang efek negatifnya dapat membahayakan lingkungan.

Manfaat Menerapkan Green Living

  • Menghemat Penggunaan Sumber Energi

Dengan berbagai peralatan yang canggih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang cepat, banyak peralatan yang membutuhkan sumber energi atau listrik dalam jumlah banyak. Dengan penggunaan yang boros, maka akan meningkat pula jumlah emisi karbon yang dihasilkan.

Menerapkan green living seperti menjemur pakaian dengan sinar matahari langsung, alih-alih menggunakan mesin pengering dapat menghemat penggunaan sumber energi listrik di rumah. Selain itu, pemanfaatan sinar matahari yang masuk ke rumah juga dapat dilakukan alih-alih menggunakan lampu di siang hari. 

  • Lebih Ekonomis

Selain dapat menghemat sumber energi, dengan gaya hidup ramah lingkungan kita dapat menghemat biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Prinsip yang mendorong kehidupan berkelanjutan akan mendukung kepada produk-produk yang juga ramah dan baik bagi lingkungan.

Contohnya adalah kebutuhan dasar seperti makanan, buah dan sayur. Seperti membeli di supermarket yang membungkus produk-produk tersebut dengan plastik, membeli buah atau sayur di pasar tradisional sambil membawa kantong guna ulang sendiri akan jauh lebih baik. Membantu mengurangi penggunaan plastik juga potensi timbulan sampah yang bisa dihasilkan. 

  • Mendukung Gaya Hidup Sehat

Dengan prinsip ramah lingkungan berarti mengurangi makanan ultra proses yang lebih banyak menghasilkan emisi karbon, serta lebih memilih makanan yang alami seperti mengonsumsi buah secara langsung. 

Jenis makanan tersebut merupakan makanan yang kaya akan nutrisi sehingga lebih baik untuk kesehatan. Maka dari itu dengan menerapkan gaya berkelanjutan akan menghasilkan tubuh yang sehat dan kuat. 

  • Membantu Mengurangi Polusi

Isu lingkungan sehat masih menjadi bagian yang harus dituntaskan di negara mana saja. Maka dari itu dengan memfokuskan pada gaya hidup berkelanjutan, akan menghasilkan konsumsi kehidupan sehari-hari yang minim sampah.

Sehingga langkah ini mampu mengurangi polusi dari sampah yang dihasilkan. Langkah kecil dari penerapan green living akan sangat berdampak pada lingkungan. 

  • Melestarikan Lingkungan

Menerapkan green living akan membantu melindungi dan melestarikan lingkungan alam, termasuk mempertahankan keanekaragaman hayati, menjaga kualitas udara dan air, serta meminimalkan kerusakan ekosistem.

  • Keterlibatan Sosial

Menerapkan green living juga dapat membangun kesadaran dan solidaritas di antara individu-individu dalam masyarakat, yang memiliki tujuan yang sama untuk menjaga lingkungan.

  • Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Mendukung produk-produk lokal dan usaha-usaha yang ramah lingkungan, juga akan membantu menguatkan ekonomi lokal serta mendukung pertumbuhan komunitas yang berkelanjutan.

  • Keberlanjutan Sumber Daya

Dengan mengurangi, mendaur ulang, dan menggunakan sumber daya secara bijaksana, maka kamu juga dapat membantu menjaga keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang.

  • Meningkatkan Kualitas Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang ramah lingkungan sering kali mampu menciptakan tempat kerja yang lebih sehat, produktif, dan nyaman bagi karyawan.

Menerapkan green living bukan hanya tentang memperbaiki kondisi lingkungan alam saja, akan tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan bagi individu, dan masyarakat.

Tujuan Penerapan Green Living

Green living atau ekonomi hijau juga memiliki tujuan tertentu, dilansir dari Gramedia blog berikut tujuan-tujuannya.


  • Meningkatkan kewaspadaan dari urgensi untuk beralih dari bahan bakar fosil di dalam sistem energi Indonesia.

  • Mengoptimalkan penerapan efisiensi energi yang mengarah pada sistem dekarbonisasi energi Indonesia.

  • Memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim dalam negeri.

  • Meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat dengan tetap memperhatikan risiko kerusakan lingkungan akibat dari kegiatan ekonomi tersebut.

  • Mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

  • Menunjang pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada aspek lingkungan dan ekosistem.

  • Memberikan sanksi terhadap pelaku aktivitas–aktivitas ekonomi yang membahayakan dan berpotensi merusak lingkungan.

  • Mendorong pelaku usaha untuk memproduksi barang, melakukan aktivitas perdagangan dan konsumennya pun akan mengkonsumsi hal–hal yang ramah lingkungan atau produk barang dan jasa yang lebih ramah lingkungan.


Faktor Pendorong Green Living

  • Kesadaran Lingkungan yang Meningkat

Edukasi mengenai perubahan iklim dan dampaknya yang semakin nyata telah mendorong banyak orang untuk bertindak lebih ramah terhadap lingkungan.

  • Kesehatan

Hubungan antara lingkungan yang bersih dan kesehatan yang baik telah mendorong individu dan keluarga untuk mengadopsi praktik yang lebih hijau.

  • Ekonomi

Manfaat ekonomis dari penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan pengurangan limbah telah menjadi motivasi tambahan untuk individu dan bisnis.

Prinsip Dasar Green Living

Green living melibatkan beberapa prinsip dasar yang membantu individu dan masyarakat, untuk mengurangi dampak lingkungan serta mempromosikan keberlanjutan. Berikut rinciannya.

1. Efisiensi Energi

Efisiensi energi yakni tentang menggunakan teknologi dan metode, yang membutuhkan energi lebih sedikit untuk melakukan tugas yang sama. Ini bisa mencakup penggunaan peralatan yang hemat energi, seperti lampu LED, kulkas dan AC yang efisien, serta isolasi rumah untuk mengurangi kebutuhan pemanasan dan pendinginan. 

2. Pengurangan Sampah

Prinsip ini fokus pada mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan memaksimalkan penggunaan ulang serta daur ulang. Dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Menghindari penggunaan barang sekali pakai.

  • Memilih produk dengan kemasan minimal atau yang bisa didaur ulang.

  • Mempraktikkan komposting untuk sisa makanan dan limbah organik lainnya.

3. Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan

Menggunakan sumber daya berkelanjutan berarti memilih produk yang dibuat dari bahan yang diperbaharui, diperoleh secara bertanggung jawab, dan tidak menghabiskan sumber daya alam lebih cepat dari pada mereka dapat diperbaharui. 

  • Memilih kayu yang bersertifikat FSC untuk perabotan, yang menjamin bahwa kayu tersebut berasal dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan.

  • Menggunakan kertas daur ulang dan produk lain yang mendukung ekonomi sirkular.

  • Memilih energi yang berasal dari sumber terbarukan seperti angin, matahari, atau bioenergi.

4. Konservasi Air

Air adalah sumber daya alam yang penting dan terbatas. Konservasi air melibatkan penggunaan air secara lebih efisien dan melindungi kualitas sumber air kita. 

  • Memasang perlengkapan hemat air, seperti kepala pancuran dan kloset dengan penggunaan air rendah.

  • Menggunakan sistem irigasi tetes untuk kebun, yang mengurangi pemborosan.

  • Memelihara deteksi dan perbaikan kebocoran segera untuk mencegah pemborosan air.

  • Mengumpulkan air hujan untuk digunakan dalam penyiraman taman atau kebun. Baca Juga : Hidup Asri, Cek Tips Desain Rumah Hemat Energi Ini!

Akhir Kata Setelah memahami apa itu green living, apakah kamu tertarik untuk menjalankan konsep hidup tersebut? Jika hendak menerapkannya namun bingung mulai dari mana, kamu bisa memulainya dari rumah.

Berencana memiliki rumah di usia muda atau sudah memiliki budget? Kamu bisa memulai untuk membangun rumah impian kamu bersama BTN Properti. Kunjungi website kami untuk mengetahui informasi-informasi bermanfaat lainnya seputar properti.

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua