Spinner Icon

3 Ciri dan Inspirasi Arsitektur Bali, Cocok untuk Pecinta Tropis!

Author Image
yoyo.angelica
Info Terbaru · 27 Juni 2024
Table of Contents:
  • Ciri Khas Arsitektur Tradisional Bali
  • 1. Keberadaan Pura
  • 2. Pengaruh Kepercayaan Polytheisme
  • 3. Struktur Rumah Tradisional yang Kompleks
  • Filosofi dan Aspek Arsitektur Bali
  • 1. Sistem Ventilasi yang Baik
  • 2. Pondasi yang Kokoh
  • 3. Halaman Besar dan Luas
  • 4. Tembok Pelindung Rumah
  • 6 Tips Inspirasi Desain Rumah untuk Konsep Arsitektur Tradisional Bali
  • 1. Ciptakan Ruang Terbuka di Rumah
  • 2. Tingkatkan Kesan Megah dengan Plafon Tinggi
  • 3. Penggunaan Bahan dan Tekstur Alami
  • 4. Ruang Bersantai Outdoor
  • 5. Gunakan Cat dengan Palet Warna Netral
  • 6. Furnitur Minimalis dan Kontemporer
  • Kesimpulan

Indonesia memiliki beragam keunikan, salah satunya adalah arsitektur khas daerah di Indonesia. Arsitektur Bali adalah salah satu gaya arsitektur tropis yang paling populer di Indonesia.

Dengan ciri khasnya yang selaras dengan alam, arsitektur Bali berasal dari pulau terkenal di Indonesia yang sering dikunjungi oleh turis asing karena alam dan budayanya yang indah. Selain sebagai salah satu tujuan wisata utama dunia, Bali juga memiliki pengaruh besar dalam dunia arsitektur dan desain.

Pada artikel berikut, kami akan membahas seputar ciri khas dan inspirasi desain arsitektur Bali yang dapat kamu terapkan untuk rumah tropis yang indah.


Key Takeaways:

  • Arsitektur Bali merupakan gaya arsitektur yang memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk membantu membangun bangunan, struktur, dan rumah, sekaligus mencerminkan tradisi lokal.
  • Arsitektur Bali memiliki ciri khas prinsip estetika tradisional, menggunakan budaya kuno dan seni tradisional Bali dalam setiap elemen desain strukturnya.
  • Filosofi desain arsitektur Bali memegang prinsip agama Hindu, tata ruang, dan hubungan sosial berbasis komunal, dibangun berdasarkan 7 filosofi.

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Bali

Arsitektur Bali merupakan gaya arsitektur yang memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk membantu membangun bangunan, struktur, dan rumah, sekaligus mencerminkan tradisi lokal.

Desain arsitektur tradisional Bali ini adalah gaya desain berusia berabad-abad yang sangat dipengaruhi oleh tradisi Hindu Bali dan unsur Jawa Kuno.

Arsitektur Bali memiliki ciri khas prinsip estetika tradisional, menggunakan budaya kuno dan seni tradisional Bali dalam setiap elemen desain strukturnya. Berikut adalah beberapa ciri khas dalam arsitektur Bali (Shasa, 2017).

1. Keberadaan Pura

Gaya arsitektur Bali sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, yang dimulai sejak kedatangan Majapahit ke pulau Bali pada abad ke-15. Salah satu budaya peninggalan Majapahit adalah teknik pahatan pada batu yang kemudian digunakan sebagai patung atau pura, yaitu kuil umat Hindu.

Seiring dengan perkembangan zaman, pura kecil dan patung menjadi hal yang identik dengan gaya arsitektur tradisional Bali. Pembangunan pura di Bali didesain dengan tingkatan, sesuai dengan konsep Tri Loka, yaitu adanya pemisahan eksistensi antara alam para dewa, alam manusia, dan alam iblis atau roh jahat.

2. Pengaruh Kepercayaan Polytheisme

Sebelum kedatangan agama Hindu, polytheisme adalah kebudayaan awal yang populer di pulau Bali. Kepercayaan yang memuja banyak dewa ini dapat ditemukan pada beberapa gaya arsitektur Bali.

Masyarakat Bali umumnya membangun pura atau rumah mereka dengan konsep terbuka, khususnya untuk hal-hal terkait peribadatan atau pemujaan kepada dewa-dewa. Sementara untuk bangunan yang tidak didesain untuk kegiatan pemujaan seringkali terbuat dari bambu dan material lain yang kental akan nuansa alami, misalnya batuan alam. Budaya ini dilatarbelakangi oleh budaya masyarakat Bali yang wajib membangun pura lebih bagus daripada rumah mereka sendiri.

3. Struktur Rumah Tradisional yang Kompleks

Rumah berarsitektur tradisional Bali umumnya tidak hanya terdiri dari satu unit struktur, tetapi memiliki struktur yang kompleks dengan sekumpulan bangunan-bangunan yang tertata rapi. Tiap bangunan ini dihuni oleh satu kepala keluarga.

Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok yang tidak terlalu tinggi, yang cukup untuk memisahkan kompleks dengan dunia luar. Selain itu, pada kompleks terdapat satu pura untuk sembahyang, dapur, area tidur, dana rea untuk pertemuan penting atau perjamuan.

Rumah-rumah tradisional Bali juga biasanya dikelilingi oleh dinding lumpur bercat putih atau batu bata, mirip seperti rumah tradisional di pulau Jawa.

Baca juga: Rumah Tropis: Ide Desain Rumah Tropis Nyaman dan Modern 


Filosofi dan Aspek Arsitektur Bali

Salah satu kepercayaan masyarakat Bali adalah mereka membawa misi hidup untuk membuat kebaikan di bumi (dharma). Jika kebaikannya diterima oleh Sang Hyang Widhi, maka dirinya dapat menyatu dengan alam semesta dan meninggalkan dunia fana untuk moksa menuju nirwana, untuk kemudian bersatu dengan dewa selamanya.

Menurut konsep kosmologi Bali, apabila masyarakat Bali membuat suatu kesalahan, maka mereka akan melakukan reinkarnasi untuk membersihkan dosanya kembali sampai kemudian diterima oleh Tuhannya. Konsep ini yang mendasari harmoni dan keselarasan kehidupan dalam arsitektur Bali.

Filosofi desain arsitektur Bali memegang prinsip agama Hindu, tata ruang, dan hubungan sosial berbasis komunal, dibangun berdasarkan 7 filosofi, antara lain:

  • Tri Hata Karana: Menciptakan keselarasan dan keseimbangan antara 3 unsur kehidupan, yaitu atma (manusia), angga (alam), dan khaya (dewa).
  • Tri Mandala: Aturan pembagian ruang dan zonasi.
  • Sanga Mandala: Aturan pembagian ruang dan zonasi berdasarkan arahan.
  • Tri Angga: Konsep atau hierarki antar alam yang berbeda.
  • Tri Loka: Konsep pemisahan eksistensi antara alam para dewa, alam manusia, dan alam iblis atau roh jahat.
  • Asta Kosala Kosali: 8 pedoman desain arsitektur mengenai simbol, tempat pemujaan, panggung, dan satuan ukuran.
  • Arga Segara: Poros suci antara gunung dan laut.

Berdasarkan 7 filosofi yang menjadi prinsip arsitektur Bali, pembangunan arsitektur Bali berfokus pada 4 aspek, antara lain sistem ventilasi yang baik, pondasi yang kokoh, halaman besar, dan keberadaan tembok penjaga.

1. Sistem Ventilasi yang Baik

Arsitektur tradisional Bali selalu melibatkan jendela besar. Jendela ini memastikan rumah atau villa di Bali memiliki sirkulasi udara yang baik. Selain itu, arsitektur tradisional Bali juga sering menambahkan ruang di antara atap dan dinding bangunan.

2. Pondasi yang Kokoh

Bangunan tradisional Bali dibangun dengan pondasi dasar yang kuat untuk memberikan kekuatan kepada rumah, layaknya kaki bagi manusia. Hal ini sesuai dengan filosofi Tri Loka yang memandang tubuh manusia mirip dengan rumah.

3. Halaman Besar dan Luas

Bangunan tradisional Bali memiliki konsep selaras dengan alam. Konsep ini mendasari konsep rumah khas Bali yang memiliki halaman yang luas sebagai bentuk komunikasi dengan alam sekitar.

4. Tembok Pelindung Rumah

Arsitektur tradisional Bali umumnya menambahkan tembok tinggi yang melindungi rumah dari pandangan orang luar, memberikan privasi dan perlindungan dari orang lain, dan juga untuk menangkal ilmu hitam serta roh-roh jahat.


6 Tips Inspirasi Desain Rumah untuk Konsep Arsitektur Tradisional Bali


Buat kamu yang ingin menerapkan arsitektur tradisional Bali yang cantik untuk menciptakan rumah impiannya. Berikut adalah beberapa inspirasi desain yang dapat kamu terapkan untuk menciptakan rumah dengan konsep arsitektur tradisional Bali.

1. Ciptakan Ruang Terbuka di Rumah

Ruang terbuka adalah ciri khas desain modern tropis. Kamu dapat menggabungkan ruang tamu, ruang makan, dan dapur untuk menciptakan lingkungan yang cantik secara visual dan efisien secara fungsional.

Konsep ruang terbuka tanpa dinding menciptakan ruang hidup yang kohesif dan luas. Selain itu, tata ruang terbuka meningkatkan aliran udara alami dan mengoptimalkan ventilasi untuk menciptakan suasana yang menyegarkan.

Di samping meningkatkan kenyamanan secara keseluruhan, hal ini juga membantu mendorong konektivitas dan keterlibatan dalam lingkungan penghuni.

2. Tingkatkan Kesan Megah dengan Plafon Tinggi

Kamu juga dapat menciptakan kembali desain arsitektur Bali modern dengan menciptakan nuansa megah dan lapang. Dengan menggunakan plafon yang tinggi, kamu dapat mendapatkan kedua nuansa tersebut sekaligus.

Plafon tinggi dapat mendorong lebih banyak cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan, sehingga membuat ruangan lebih cerah dan luas. Hal ini juga dapat menciptakan kesan elegan dan membuat ruangan terasa lebih mengundang.

Sebagai tambahan, fitur ini juga dapat meningkatkan sirkulasi udara yang baik. Plafon yang tinggi memungkinkan udara panas naik dan keluar, sementara udara dingin bersirkulasi di bawah, menciptakan efek pendinginan alami.

3. Penggunaan Bahan dan Tekstur Alami

Salah satu elemen kunci dalam rumah dengan budaya arsitektur tradisional Bali adalah desain interior dengan bahan-bahan alami. Kamu tidak hanya menciptakan kembali estetika alami visual Bali tetapi juga merangkul hubungan dengan alam.

Kayu menciptakan nuansa hangat dan keaslian, baik ditampilkan melalui furnitur yang dibuat dengan indah atau balok terbuka. Aksen batu pada fitur dinding atau meja akan menambahkan sentuhan alami yang anggun.

Di samping itu, kamu juga bisa menambahkan furnitur rotan dan detail tenun untuk menciptakan pesona pedesaan sambil menambah nuansa santai dan tropis.

4. Ruang Bersantai Outdoor

Keselarasan dengan alam yang diutamakan dalam desain arsitektur Bali dapat diciptakan melalui ruangan bersantai di luar rumah (outdoor). Ruangan ini akan memberikan pengalaman baru bagi penghuni untuk menikmati pemandangan sekitar yang menakjubkan, mulai dari taman yang rimbun, kolam yang tenang, dan lain sebagainya.

Kamu dapat menciptakan dek berjemur atau teras teduh yang mengundang untuk bersantai di tengah lingkungan tropis. Selain itu, kamu juga dapat menambahkan sofa daybed yang nyaman atau tempat tidur gantung (hammock) yang berayun lembut demi menciptakan suasana yang menenangkan pada rumah.

5. Gunakan Cat dengan Palet Warna Netral

Gunakan perpaduan warna yang kohesif, seperti krem, coklat, dan hijau untuk menciptakan suasana rumah tropis yang modern dan nyaman. Warna-warna netral ini akan meningkatkan hubungan antara interior dengan lingkungan sekitar.

Warna lembut krem dan beige akan meningkatkan rasa ketenangan dan keterbukaan, sedangkan nuansa coklat akan menambah nuansa hangat dan nyaman. Penambahan sentuhan warna hijau akan semakin memperkaya suasana, memberikan energi menyegarkan dan merevitalisasi ruangan.

6. Furnitur Minimalis dan Kontemporer

Terakhir, kamu dapat melengkapi gaya tropis di rumah dengan furnitur minimalis dan kontemporer yang terinspirasi oleh desain tropis Bali.

Kamu dapat menggunakan kain khas Bali untuk menciptakan keseimbangan sempurna antara fungsionalitas dan gaya. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan bahan alami seperti jati dan rotan yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga tahan lama.

Jati yang kuat dan memiliki warna yang kaya akan memberikan kesan orisinil pada rumah. Rotan dan anyaman dapat menambah sentuhan ringan dan tekstur pada interior.

Di samping itu, penting juga untuk memperhatikan kenyamanan pada rumah. Pilihlah tempat duduk yang nyaman dan bantal duduk yang cantik untuk meningkatkan kenyamanan dan estetika ruangan.

Baca juga: Kenali Arsitektur Futuristik, Inspirasi Desain Masa Kini


Kesimpulan

Itu dia ciri khas dan berbagai inspirasi desain terkait rumah arsitektur Bali. Menurut kami, desain arsitektur Bali ini sangat cocok untuk membangun konsep lingkungan tropis ke dalam rumah, demi menciptakan suasana yang tenang dan mengundang di rumah.

Tertarik untuk membaca artikel seputar properti lainnya? Kamu dapat menelusuri website kami untuk menemukan berbagai artikel bermanfaat seputar properti lainnya. Klik link ini untuk mengetahui lebih lanjut!


 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua