Spinner Icon

Serba Serbi DP KPR: Fungsi, Nominal, serta Cakupannya

Author Image
yoyo.angelica
Info Terbaru · 8 September 2022
Table of Contents:

  • Definisi DP
  • Fungsi DP
  • Nominal Pembayaran DP
  • Cakupan DP KPR
  • 1. DP KPR Besar
  • Kelebihan DP KPR Besar
  • Kekurangan DP KPR Besar
  • 2. DP KPR Kecil
  • Kelebihan DP KPR Kecil
  • Kekurangan DP KPR Kecil
  • Hal-hal yang Harus kamu Pertimbangkan Sebelum Memutuskan DP KPR Rumah
  • 1. Biaya Pembelian Rumah KPR
  • 2. Biaya Renovasi Rumah


Jika kamu sering membeli sesuatu dengan cara mencicil, istilah DP atau uang muka pasti sudah tidak asing bagi kamu. Terutama ketika ingin membeli barang dengan harga mahal, seperti rumah atau kendaraan. Istilah DP pasti sering disebutkan di awal proses transaksi tersebut.

Sebagai salah satu proses kredit, dalam KPR juga terdapat DP yang harus dibayarkan. Yuk simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai DP dan berapa DP yang harus dibayarkan untuk KPR!

Definisi DP

DP atau Down Payment merupakan biaya yang harus dibayarkan secara tunai di awal saat membeli barang secara kredit atau cicilan. Biaya ini dibayar di muka dari sebagian harga total, sehingga sering juga disebut sebagai uang muka. Istilah DP ataupun biayanya sering dikenakan pada pembelian rumah, kendaraan, atau aset-aset lainnya.

Uang muka merupakan bagian dari harga pembelian, bukan bagian dari pinjaman. Uang muka adalah bagian dari pembelian yang berupa persentase dari total harga pembelian. Jumlah uang muka yang dibayarkan biasanya ditentukan oleh beberapa faktor. Besaran DP yang kamu bayarkan dapat kamu pilih sesuai dengan kondisi keuangan dan ketentuan dari peminjam dana. Pemberi pinjaman harus dapat menetapkan uang muka minimum, tetapi kamu memiliki kebebasan untuk membayar lebih jika kamu mau.

Fungsi DP

DP sendiri memiliki fungsi yang berbeda bagi penjual dan pembeli. Fungsi uang muka bagi penjual adalah sebagai bentuk jaminan bahwa pembeli serius untuk melakukan transaksi dan sisanya akan dibayarkan dalam bentuk sisa cicilan. DP yang dibayarkan di awal proses jual beli ini juga dapat membantu penjual terhindar dari tindak penipuan.

Sedangkan bagi pembeli atau nasabah, DP akan berfungsi sebagai pengikat produk yang ingin kamu beli dengan diri kamu. Misalnya, ketika kamu ingin membeli rumah, dengan membayarkan DP di awal kamu telah mengamankan kepemilikan rumah tersebut untuk menjadi milik kamu tanpa takut ditawarkan kepada orang lain.

Baca juga: Pahami Jenis Bunga KPR di Indonesia dan Cara Menghitungnya!

Nominal Pembayaran DP

DP sendiri termasuk dalam harga pembelian dan bukan biaya yang terpisah. Sisa dari harga total yang telah dikurangi oleh pembayaran DP di awal, akan menjadi utang kamu yang akan dibayarkan secara cicilan. Besaran uang muka dapat kamu ajukan sesuai dengan kondisi keuangan kamu, tetapi pengajuannya tetap harus disetujui oleh bank terlebih dahulu.

Saat membeli rumah dengan KPR, umumnya bank memiliki ketentuan yang berbeda untuk jumlah DP yang dibayarkan. Umumnya DP sebesar 5%-30%, dengan uang muka rumah biasanya sekitar 20%. Namun, BI telah menetapkan aturan DP minimal 10-15 persen untuk rumah kedua yang kamu beli dan seterusnya.

Tapi kini sudah ada juga beberapa bank yang menawarkan program DP KPR 0%. Peraturan BI sudah menyatakan diperbolehkannya aturan uang muka 0% untuk kepemilikan rumah pertama sejak Agustus 2018. Pada bagian selanjutnya akan kita bahas cakupan DP KPR, manakah yang lebih baik antara DP besar atau DP kecil untuk KPR.

Cakupan DP KPR

Seperti yang telah disebutkan di atas, DP KPR dapat bervariasi tergantung besaran DP yang akan dikenakan oleh bank. Ada bank yang mewajibkan pembayaran DP yang besar di awal atau ada juga yang menaruh DP kecil. Namun, perlu kamu ketahui bahwa cakupan bayaran DP KPR yang besar dan kecil memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.


1. DP KPR Besar

Ada beberapa orang yang menginginkan DP yang besar di awal jika DP rumah sudah mencapai 30%. Membayar lebih banyak di awal tidak selalu merugikan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan membayar DP KPR besar.

Kelebihan DP KPR Besar

- Pengajuan yang lebih mudah disetujui

Besaran DP akan berpengaruh terhadap keputusan bank untuk menerima atau menolak pengajuan KPR kamu. Bank pasti akan menjadikan DP yang kamu miliki menjadi pertimbangan dalam menyetujui KPR kamu.

- Cicilan bulanan dan bunga yang semakin kecil

Dengan membayar DP, sisa pembayaran kredit akan dibayarkan dengan cicilan. Semakin besar jumlah DP yang kamu bayarkan di awal, maka cicilan dan bunga yang harus kamu bayarkan setiap bulannya akan semakin kecil. Hal ini juga akan membantu mengurangi beban utang.

Kekurangan DP KPR Besar

Jika kamu ingin membayar KPR dengan DP besar, maka kamu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan DP tersebut.

Baca juga: Cicilan KPR Berapa Persen Gaji? Kupas Tuntas Semuanya Di Sini

2. DP KPR Kecil

KPR dengan DP kecil umum dipilih banyak orang, terutama dalam pembelian rumah. Yuk simak kelebihan dan kekurangan DP KPR kecil.

Kelebihan DP KPR Kecil

Pembelian Lebih Cepat

Uang muka yang besar dapat menjadi kendala terbesar bagi kamu yang ingin membeli rumah, terutama bagi kamu yang berpenghasilan rendah atau memiliki gaji yang pas-pasan. Bagi pembeli-pembeli rumah seperti ini, DP kecil pasti menjadi pilihan terbaik untuk membeli rumah.

Dengan DP kecil, kamu tidak perlu mengumpulkan uang yang banyak untuk membeli rumah kamu yang mungkin perlu beberapa tahun hanya untuk mengumpulkan uang muka. DP kecil atau DP 0% dapat kamu ajukan untuk memudahkan dan meningkatkan kesempatan kamu dalam membeli rumah impian kamu. Impian membeli rumah pun dapat lebih cepat kamu capai.

Adanya Dana untuk Cadangan Darurat

Jika dengan membayarkan uang muka yang besar membuat kamu kehilangan sebagian besar dana yang telah kamu persiapkan, dengan membayarkan DP kecil, kamu dapat menyisihkan uang kamu untuk cadangan darurat. Dengan membayarkan uang muka yang besarannya kecil, kamu tidak perlu melepaskan semua tabungan yang telah kamu tabung selama bertahun-tahun lamanya.

Dana untuk cadangan darurat ini sangatlah penting saat membeli rumah. Dana ini dapat digunakan untuk kejadian-kejadian yang tak terduga, misalnya untuk perbaikan rumah atau pembelian perabotan baru.

- Pentingnya Menyisihkan Dana untuk Biaya Perbaikan

Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam membeli rumah adalah apakah kamu memiliki dana yang cukup untuk membeli atau menyicil rumah tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Selain biaya tersebut, kamu juga harus mempertimbangkan biaya lainnya, misalnya seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu biaya perbaikan.

Rumah adalah properti yang paling penting yang pastinya membutuhkan perawatan dan pengelolaan yang baik, misalnya dengan perbaikan kerusakan-kerusakan. Sebagai contoh, jika atap bocor maka kamu akan membutuhkan biaya untuk memperbaiki atap bocor tersebut. Oleh karena itu, baiknya kamu dapat menyisihkan sejumlah dana sebagai cadangan darurat untuk perbaikan kerusakan tersebut.

Dengan DP kecil, kamu dapat menyisihkan sejumlah uang dari tabunganmu untuk biaya perbaikan tersebut.

Kekurangan DP KPR Kecil

Jika dengan DP besar cicilan bulanan dan bunga akan semakin kecil, dengan DP kecil otomatis cicilan bulanan kamu akan menjadi lebih besar. Selain itu, jumlah sisa utang KPR yang telah dikurangi dengan DP yang kamu bayarkan di awal akan dikenakan bunga. Bunga ini pastinya membuat nilai utang yang harus kamu bayarkan juga menjadi lebih besar.

Selain itu, salah satu risiko bayar KPR dengan DP kecil adalah semakin panjangnya tenor yang akan dikenakan. Hal ini kemudian membuat kamu memakan waktu yang lebih lama untuk melunasi cicilan.

Hal-hal yang Harus kamu Pertimbangkan Sebelum Memutuskan DP KPR Rumah

Setelah melihat kelebihan dan kekurangan dari DP KPR besar dan kecil untuk rumah, sekarang saatnya untuk kamu menentukan apakah kamu ingin memulai dengan DP yang besar atau kecil untuk KPR rumah impian kamu. Namun, sebelum menentukan besaran DP yang ingin kamu bayarkan, kamu dapat mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Biaya Pembelian Rumah KPR

Selain biaya DP, ada banyak biaya yang perlu kamu siapkan saat membeli rumah KPR. beberapa biaya yang perlu kamu siapkan antara lain biaya provisi, biaya administrasi, biaya notaris, biaya asuransi jiwa, biaya pajak pembelian, dan lain-lain. Biaya-biaya ini membuat perkiraan biaya pembelian rumah KPR menjadi cukup mahal, bahkan bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menyiapkan dana untuk biaya lain juga dan tidak memfokuskan semua biaya yang kamu siapkan hanya pada DP rumah. Hitung tabungan yang kamu punya dengan biaya-biaya yang perlu kamu siapkan sehingga kamu tidak kaget atau kekurangan dana saat proses pembelian nantinya.

2. Biaya Renovasi Rumah

Jika kamu akan membeli rumah bekas, akan ada biaya tambahan yang mungkin perlu kamu pertimbangkan. Tidak semua rumah bekas memiliki kualitas yang buruk karena pernah ditinggali sebelumnya. Tetapi untuk jaga-jaga, sebaiknya kamu menyiapkan biaya renovasi rumah untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin ada, misalnya risiko kerusakan.

Konsep rumah bekas yang mungkin memiliki perbedaan dengan rumah impian yang ingin kamu miliki juga mungkin membuat kamu jadi ingin merenovasi rumah tersebut agar terlihat seperti yang kamu inginkan. Pikirkan alokasi dana yang kamu perlukan untuk rumah bekas kamu secara matang dan cerdas karena biaya yang dibutuhkan tidaklah kecil.

Baca juga: Simak Pengertian dan Simulasi Bunga Efektif

 ----

Itulah informasi seputar down payment atau DP yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat bagi kamu, khususnya untuk kamu yang sedang mencari rumah impian! Kunjungi website BTN Properti untuk mendapat program KPR yang kamu butuhkan!

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua