Spinner Icon

Apa Itu Plafon Kredit? Baca Selengkapnya Di Sini

Author Image
yoyo.angelica
Info Terbaru · 27 Januari 2023
Table of Contents:
  • Definisi Plafon Kredit
  • Tujuan Plafon Kredit
  • Rumus Perhitungan Plafon Kredit dalam Pinjaman KPR
  • Tips-Tips untuk Meningkatkan Plafon Kredit
  • 1. Pastikan Skor Kredit Aman
  • 2. Pelajari Lebih Lanjut Mengenai KPR
  • 3. Hindari Kredit Macet
  • 4. Hindari Pengajuan Kredit Lain Saat Mengajukan Permohonan Plafon Kredit
  • 5. Sesuaikan Uang Muka dengan Kemampuan

  • Kesimpulan

Apakah kamu sedang ingin mengajukan pinjaman ke bank? Ada banyak hal yang perlu kamu pelajari sebelum mengajukan pinjaman tersebut. Salah satu hal yang paling penting untuk kamu pelajari adalah plafon kredit.

Jika kamu adalah seorang calon debitur yang ingin mengajukan pinjaman ke bank, kamu pasti akan sering mendengar istilah plafon kredit. Misalnya, ketika kamu ingin mengajukan pinjaman ke bank untuk skema KPR (Kredit Pemilikan Rumah), maka bank akan memiliki sebuah plafon kredit yang dapat diberikan kepada kamu sebagai debitur.

Pada artikel kali ini, akan dikupas tuntas mengenai apa itu plafon kredit dan hal-hal lain seputar plafon kredit yang wajib kamu ketahui sebelum mengajukan pinjaman. Yuk, simak artikel ini!

Key Takeaways:

  • Plafon kredit adalah besaran pembiayaan atau nilai kredit yang diberi oleh perusahaan pembiayaan
  • Tujuan umum dari sistem plafon kredit adalah agar terdapat sistem kendali dan antisipasi risiko apabila adanya kegagalan bayar atau kredit yang macet.
  • Nilai plafon kredit yang terlalu kecil hanya akan menjadi beban keuangan saja.
  • Penting untuk dapat meningkatkan nilai plafon kredit agar dapat dengan lebih leluasa memanfaatkan pinjaman yang diterima dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan.
  • Terdapat beberapa tips meningkatkan plafon kredit: jalin hubungan yang baik dengan Bank, pelajari lebih lanjut mengenai KPR, hindari kredit macet, hindari pengajuan kredit lainnya, dan sesuaikan uang muka dengan kemampuan.

Definisi Plafon Kredit

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi Kemendikbud, plafon merupakan batas tertinggi untuk biaya atau kredit yang disediakan sebuah pihak. Sedangkan dari segi aspek keuangan, plafon dikenal sebagai ceiling atau batas atas fasilitas kredit yang dapat diterima oleh penerima pinjaman atau debitur, sesuai dengan surat perjanjian kredit yang telah disepakati.

Selain itu, menurut Simantu PUPR, plafon kredit adalah besaran pembiayaan atau nilai kredit yang diberi oleh perusahaan pembiayaan. Oleh karena itu, plafon kredit dapat diartikan sebagai batas maksimal dari suatu transaksi finansial, antara lain layanan kredit yang disediakan oleh pihak bank kepada kreditur.

Jika disimpulkan, plafon kredit dapat juga disebut sebagai hutang dari debitur kepada bank. Saat menghitung KPR, nilai plafon kredit adalah faktor utama yang harus kamu input ke dalam kalkulasi KPR kamu.

Misalnya, kamu sedang ingin mengajukan pinjaman ke bank untuk membeli rumah dengan skema KPR. Dalam sistem pengajuan ini, bank akan menetapkan batas atau limit terhadap pinjaman yang dapat diberikan kepada pihak debitur.

Jika kamu mengajukan pinjaman yang lebih besar daripada plafon kredit, pinjaman yang kamu ajukan pasti akan ditolak oleh bank. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui apa itu plafon kredit sehingga kamu bisa terlebih dahulu mencari tahu berapa batas jumlah dana pinjaman maksimal yang dapat kamu peroleh sebelum mengajukan pinjaman.

Ada dua jenis plafon kredit yang dapat diklasifikasikan berdasarkan pihak yang terlibat di dalamnya. Dua jenis plafon kredit tersebut, yaitu plafon kredit yang dapat diperoleh calon debitur berdasarkan kemampuan membayarnya dan plafon kredit yang disetujui oleh pihak bank atau lembaga keuangan.


Tujuan Plafon Kredit

Sistem plafon kredit diberlakukan karena adanya alasan tertentu. Tujuan umum dari pemberlakuan sistem ini adalah agar terdapat sistem kendali dan antisipasi risiko apabila adanya kegagalan bayar atau kredit yang macet. Dengan adanya sistem plafon kredit ini, pihak pemberi pinjaman atau penerima pinjaman dapat sama-sama tidak dirugikan sehingga kondisi keuangan juga aman.


Rumus Perhitungan Plafon Kredit dalam Pinjaman KPR

Untuk memahami dengan lebih mudah cara menghitung plafon kredit, kami akan menggunakan contoh perhitungan plafon kredit dalam pengajuan pinjaman KPR untuk membeli rumah. Jika dilihat dari pengajuan pinjaman KPR, plafon kredit merupakan harga dari rumah yang dikurangi dengan nominal uang muka yang telah dibayarkan ke bank.

Berikut adalah rumus untuk perhitungan plafon kredit dalam pinjaman KPR.

Plafon Kredit = Harga Rumah - Nominal DP

Karena dihitung berdasarkan besarnya uang muka yang dibayarkan, maka besar kecilnya uang muka dalam pembelian rumah akan sangat mempengaruhi besaran plafon kredit yang akan diberikan oleh pihak bank. Agar kamu dapat memahami dengan lebih jelas mengenai perhitungan plafon kredit, simaklah contoh berikut.

Sebagai contoh, kamu adalah seorang calon debitur yang ingin membeli rumah dengan harga 600 juta dengan skema KPR di bank tertentu. Jika uang muka yang kamu bayarkan adalah sebesar 30%, yaitu 180 juta. Berdasarkan harga-harga tersebut, kita dapat menghitung plafon kredit dengan cara berikut.

Plafon Kredit = Harga Rumah - Nominal DP

Plafon Kredit = 600 juta - 180 juta

Plafon Kredit = 420 juta

Jadi, berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nominal plafon kredit yang menjadi nilai utang pada pihak debitur adalah sebesar 420 juta. Setelah tau berapa plafon yang didapat, sesuaikan tenor atau durasi pembayaran sesuai kemampuan membayar per bulannya. Untuk mendapatkan besaran plafon, pihak bank akan memeriksa kemampuan membayar berdasarkan pendapatan dari calon debitur. Sebagai peminjam, kamu harus dapat melunasi nominal tersebut dengan tepat waktu. Di samping itu, kamu juga harus dapat membayarkan beban bunga yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman.

Baca juga: Cicilan KPR Berapa Persen Gaji? Kupas Tuntas Semuanya Di Sini


Tips-Tips untuk Meningkatkan Plafon Kredit

Ketika mengajukan pinjaman, kamu pasti ingin memperoleh nilai plafon kredit yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Untuk dapat mencapai hal tersebut, berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan agar pinjaman dapat sesuai dengan plafon kredit yang kamu butuhkan.

1. Pastikan Skor Kredit Aman

Untuk dapat memberikan pinjaman, setiap bank pasti memiliki kriteria kelayakan yang harus dipenuhi oleh para calon debitur yang mengajukan pinjaman. Dengan memenuhi semua kriteria yang ada, proses pengajuan kredit pasti menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk disetujui.

Dalam menentukan diterima atau ditolaknya pengajuan pinjaman seorang calon nasabah, ada banyak faktor yang dipertimbangkan oleh pihak bank. Beberapa faktor yang dipertimbangkan antara lain seperti skor kredit, jumlah uang yang disimpan sebagai deposit, jumlah pengeluaran, status pekerjaan, dan utang yang sedang ditanggung saat ini. Jika setiap faktor ini dapat dipenuhi dengan baik, maka kemungkinan bank akan menyetujui kredit yang kamu ajukan.

2. Pelajari Lebih Lanjut Mengenai KPR

Sebelum melakukan negosiasi dengan pihak bank, pelajari lebih lanjut mengenai produk KPR yang ingin kamu ajukan. Bandingkan terlebih dahulu produk-produk KPR yang ada, misalnya antara KPR konvensional maupun KPR syariah. Selain itu, kamu juga perlu melakukan riset mengenai harga rumah KPR, lokasi, nominal uang muka, tenor pembayaran, dan hal-hal terkait pengajuan KPR lainnya. Pastikan cicilan KPR tidak membebani keuangan kamu dan carilah rumah KPR dengan harga yang sesuai dengan pendapatanmu, hindari besaran cicilan KPR yang lebih dari 30% gaji.

3. Hindari Kredit Macet

Lupa melunasi cicilan adalah hal yang cukup sering terjadi dalam proses pelunasan cicilan di bank. Hal ini kemudian menyebabkan kredit macet, yang selanjutnya akan menghasilkan skor kredit yang buruk. Skor kredit yang buruk akan membuat proses pengajuan pinjaman di masa depan menjadi lebih sulit.

Sangat penting bagi kamu untuk menjaga agar skor kredit selalu positif. Pastikan tidak ada cicilan yang macet dan selalu bayar cicilanmu dengan tepat waktu. Selain itu, hindari adanya tanggungan kredit yang lebih dari 30% gaji bulanan.

4. Hindari Pengajuan Kredit Lain Saat Mengajukan Permohonan Plafon Kredit

Ada baiknya bagi kamu untuk menghindari pengajuan kredit baru paling tidak selama 3 bulan menjelang permohonan plafon kredit. Hal ini perlu dihindari karena dapat menghambat skor kredit, bahkan meningkatkan risiko ditolaknya pengajuan kredit. Selain itu, untuk meningkatkan keamanan, kamu juga perlu menghindari aktivitas pinjaman apapun minimal 6 bulan sebelum melakukan KPR atau semacamnya.

5. Sesuaikan Uang Muka dengan Kemampuan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, uang muka yang dibayarkan akan sangat mempengaruhi nilai plafon kredit yang kamu terima dan juga nominal cicilan per bulan. Semakin besar uang muka atau down payment (DP), maka akan semakin kecil jumlah pinjaman yang perlu kamu ambil.

Umumnya, bank memiliki ketentuan DP minimum. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menyesuaikan uang muka yang dapat kamu bayarkan dengan ketentuan dari pihak bank. Jika kamu ingin dan mampu untuk membayarkan DP yang lebih tinggi tentu akan lebih baik dan juga membantu untuk menunjukkan adanya kesiapan finansial.

Baca juga: Berminat Ambil KPR? Kenali Dulu Apa itu Biaya Appraisal Bank


Kesimpulan

Ingin memperoleh informasi lainnya seputar pinjaman bank? Atau kamu ingin memperoleh informasi seputar properti? Kunjungi website kami di link ini untuk memperoleh informasi bermanfaat lainnya.

 

Artikel Terkait

Lihat Semua

Artikel Terpopuler

Lihat Semua